Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. I Seorang guru di SMP PIRI, SMA dan SMK Perhotelan dan SMK Kesehatan. I Ia juga seorang Editor, Penulis dan Pengelola Penerbit Bajawa Press. I Melayani konsultasi penulisan buku. I Pemenang III Blog Competition kerjasama Kompasiana dengan Badan Bank Tanah

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Dari Aspal ke Meja Makan: Menakar Manfaat Tol Bagi Kesejahteraan Rakyat

12 Agustus 2025   16:39 Diperbarui: 12 Agustus 2025   16:39 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sawah di pinggir tol yogja-solo, dokpri) 

Dari Aspal ke Meja Makan: Menakar Manfaat Tol bagi Kesejahteraan Rakyat


Setelah kelompok-kelomok kecil siswa mengunjungi bangsal dan ruang-ruang farmasi kami menikmati makan siang bersama di aula RS. Kemudian kami meninggalkan PKU Muhammadiyah Surakarta pukul 12.35. Antara tidur dan melek saya memperhatikan tol dan sekitarnya. 

Terbersit dalam benak tentang pembuatan tol yang terlambat dan tersendat karena korupsi. Kalau sejak dulu dibangun mungkin cerita Indonesia tidak seperti sekarang. 

**

Tol membentang lurus, tak lagi berliku,
jarak terkikis, waktu pun tunduk.
Ban berputar, hati pun lugu,
mobilitas lancar, hidup membaik penuh peluk.

Produksi mendekat pada rakyat jelata,
beras, sayur, daging-tak menunggu lama.
Pasar riuh, senyum pun nyata,
harga bersahabat, perut bahagia.

Andai korupsi hilang tak bersisa,
kita bangun tol dua lantai bercahaya.
Arus barang dan mimpi tak saling menyiksa,
semua mengalir, jujur, tiada yang mengkhianati daya.

Sembako murah, tak perlu gelisah,
dapur mengepul tanpa hutang yang pasrah.
Hidup sederhana, hati pun lega,
sejahtera merata, bukan hanya cerita.

Guru dihormati, bukan sekadar dimanfaatkan,
ilmu ditanamkan, jiwa pun dikuatkan.
Mereka pelita di jalan peradaban,
tol pikiran bangsa, tak akan pernah dipadaman.

**

Jalan Tol, Jalan Rakyat: Refleksi atas Puisi Tol Solo--Surabaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun