Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. I Seorang guru di SMP PIRI, SMA dan SMK Perhotelan dan SMK Kesehatan. I Ia juga seorang Editor, Penulis dan Pengelola Penerbit Bajawa Press. I Melayani konsultasi penulisan buku. I Pemenang III Blog Competition kerjasama Kompasiana dengan Badan Bank Tanah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Malam yang Menggenggam Cahaya, Refleksi Puitis atas Vigili Paskah 2025

19 April 2025   18:04 Diperbarui: 19 April 2025   18:04 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puncak malam tiba dalam Liturgi Ekaristi. Roti dan anggur, sederhana namun agung, menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Meja Ekaristi adalah perjamuan cinta, di mana Kristus hadir, mengundang kita menyatu dengan-Nya. Jika ada katekumen baru, mereka mungkin membawa persembahan, dan pastor menyapa mereka dengan pesan khusus saat mereka bersiap menerima Komuni Suci untuk pertama kalinya.

Dalam Ekaristi, waktu berhenti. Surga menyentuh bumi. Kita tidak hanya mengenang kebangkitan, tetapi menikmati buahnya: persatuan dengan Kristus, dengan sesama, dan dengan misteri keselamatan. Ekaristi adalah detak jantung Vigili Paskah, pengingat bahwa kasih Allah begitu nyata, Ia rela menjadi makanan bagi jiwa kita.

Penutup: Melangkah dalam Terang

Malam ditutup dengan berkat dan pengutusan, disertai Alleluia terakhir yang menggema. Lagu penutup seperti "Yesus Kristus Bangkit Hari Ini" mengantar umat keluar dengan sukacita. Meski larut, banyak gereja mengadakan pesta kecil dengan makanan dan minuman, merayakan kemenangan Kristus.

Vigili Paskah bukan akhir, tetapi awal. Kita diutus membawa cahaya lilin Paskah di hati, menjadi saksi kebangkitan di dunia yang masih gelap. Ini adalah panggilan untuk hidup dalam sukacita Paskah setiap hari, menjadi lilin-lilin kecil yang menyala di tengah badai.

Makna Vigili Paskah: Puisi Kehidupan

Vigili Paskah adalah puisi kehidupan yang ditulis oleh Allah. Dalam nyala lilin, kita menemukan harapan. Dalam sabda, kita mendengar kasih. Dalam air baptis, kita dilahirkan kembali. Dalam Ekaristi, kita dipersatukan dengan Yang Ilahi. Dan dalam pengutusan, kita menjadi bagian dari kisah keselamatan yang tak pernah selesai.

Malam ini mengajak kita melihat hidup dengan mata iman: bahwa di balik kegelapan, ada cahaya; di balik kematian, ada kebangkitan; di balik kelemahan, ada kasih Allah yang tak pernah pudar. Vigili Paskah adalah sungai yang mengalir di malam sunyi, membawa kita ke tepian keabadian. Ia berbisik, "Jangan takut, Kristus telah bangkit, dan hidupmu adalah bagian dari kemenangan-Nya."

Selamat Paskah, hai jiwa yang dikasihi! Nyalakan lilinmu, nyanyikan Alleluia, dan melangkahlah dalam terang Kristus yang bangkit. Vigili Paskah bukan hanya malam untuk dikenang, tetapi panggilan untuk hidup baru, menari dalam sukacita kebangkitan, selamanya.

(tulisan di atas merupakan gubahan secara bebas dan puitis oleh Alfred B, Jogo Ena berdasarkan https://hallow.com/blog/easter-vigil/)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun