Buku Digital vs Buku Fisik: Mana yang Lebih Baik untuk Otak Kita?
Di era digital saat ini, pilihan antara buku digital dan buku fisik semakin menjadi perdebatan. Kedua bentuk media memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang dapat memengaruhi cara kita membaca dan menyerap informasi. Tetapi, mana yang sebenarnya lebih baik untuk otak kita?
Sebagai seorang "pekerja" buku, melalui artikel ini akan membahas perbandingan antara buku digital dan buku fisik dari berbagai aspek, serta meninjau berdasarkan pendapat ilmiah yang relevan.
Keunggulan Buku Fisik
Buku fisik, dengan aroma kertas dan sensasi halaman yang bisa dibalik, menawarkan pengalaman membaca yang unik. Salah satu kelebihan utama dari buku fisik adalah pengalaman sensorik yang ditawarkannya. Membaca buku dengan memegangnya di tangan, merasakan tekstur kertas, dan mendengar suara saat membalik halaman memberikan dimensi emosional yang tidak bisa sepenuhnya dihadirkan oleh layar digital.
Penelitian dari Mangen dan van der Weel (2016) menunjukkan bahwa pengalaman multisensori ini dapat meningkatkan keterlibatan serta daya ingat pembaca (Mangen, A., & van der Weel, A. M. (2016). Reading Linear Texts on Paper versus Computer Screen: Effects on Reading Comprehension. International Journal of Educational Research).
Di samping itu, buku fisik juga cenderung membantu pembaca untuk berkonsentrasi lebih baik. Layaknya sebuah ritual, membaca buku fisik mengharuskan kita untuk menjauhkan diri dari gangguan yang sering hadir dalam bentuk notifikasi dan aplikasi lain yang ada di perangkat digital.
Studi dari Universidad de Padua mengungkapkan bahwa orang yang membaca menggunakan media cetak menunjukkan tingkat fokus yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang membaca di layar (Ktsyri, J., et al. (2017). Effects of distracting factors on reading comprehension: Implications for education. Learning and Individual Differences).
Kekurangan Buku Fisik
Meskipun menawarkan banyak kelebihan, buku fisik juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Salah satunya adalah aspek fleksibilitas dan aksesibilitas. Buku fisik memakan ruang dan seringkali sulit diakses saat kita bepergian.
Dalam dunia yang terus bergerak cepat ini, banyak orang lebih memilih buku digital yang dapat diakses di berbagai perangkat, termasuk ponsel pintar dan tablet. Fleksibilitas ini memungkinkan kita untuk memiliki ribuan buku di saku kita tanpa harus membawa beban berat.