Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. I Seorang guru di SMP PIRI, SMA dan SMK Perhotelan dan SMK Kesehatan. I Ia juga seorang Editor, Penulis dan Pengelola Penerbit Bajawa Press. I Melayani konsultasi penulisan buku. I Pemenang III Blog Competition kerjasama Kompasiana dengan Badan Bank Tanah

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Nasi Kotak Sahur: Alarm yang Tertidur, Sahur yang Terbangun

6 Maret 2025   05:05 Diperbarui: 6 Maret 2025   05:05 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(ilustrasi hanya untuk lucu-lucuan, olahan GemAIBot, dokpri)

Nasi Kotak Sahur: Alarm yang Tertidur, Sahur yang Terbangun

Kisah ini tentang seorang mahasiswa yang berjuang melawan kantuk, nasi kotak, dan waktu sahur yang lebih cepat dari keinginan untuk tidur lagi. Ada nasi di tangan, saus di pipi, dan alarm yang kalah oleh dengkuran.

Di sudut kos-kosan "Mawar Melati" yang legendaris, hiduplah seorang mahasiswa bernama Nisa. Malam itu, seperti biasa, ia memesan nasi kotak ayam goreng via aplikasi. "Ini pasti jadi sahur paling praktis sejagat," gumamnya sambil menguap, lalu mengatur alarm 3 kali: pukul 03.30, 03.45, dan 04.00. Alarm-alarm itu ternyata lebih lemah dari kantuknya.

Saat driver ojol mengantar pesanan pukul 03.30, Nisa masih setengah sadar. Dengan mata yang lebih mirip panda insomnia, ia membayar, lalu duduk di tepi kasur sambil membuka kotak nasi. Tapi... tik tak tik tak ... detik-detik berlalu, dan tanpa sadar, Nisa tertidur dengan posisi epik: nasi kotak di pangku, sendok di mulut, dan wajah miring ke kiri seperti patung Liberty versi kantuk.

Pukul 04.15, alarm terakhir berbunyi. Nisa terbangun dengan kejutan:

1. Nasi kotak sudah setengah kosong (entah dimakan atau jatuh).
2. Saus sambal menghias pipi seperti war paint .
3. Alarm HP-nya mati karena jatuh ke dalam mangkuk sisa kuah.

"ASTAGA! INI SAHUR APA LOMBA MAKAN CEPAT?!" teriaknya sambil menelan nasi tanpa dikunyah, seperti sedang dikejar deadline skripsi. Tapi, drama belum selesai. Saat mau minum air putih, ia malah menggigit gelas plastik karena buru-buru.

Tips Anti Ngantuk ala Nisa (Setelah Kejadian Memalukan):

1. Jangan Tidur dengan Nasi di Pangkuan
Resep bencana: 1 nasi kotak + 1 mahasiswa mengantuk = sahur yang berantakan.
Solusi: Letakkan makanan di meja, jauh dari zona "tidur ayam".

2. Pakai Alarm di HP Orang Tua
Alarm di HP sendiri? Nggak ada greget. Alarm di HP emak? Auto panik karena takut dimarahi.
Contoh: "NISA! KENAPA BELUM SAHUR?!" (Suara emak via telepon jam 3 pagi = lebih efektif dari 10 alarm).

3. Sahur dengan Menu "Bangun Tidur"
Contoh: Nasi pedas level 10, es jeruk super asam, atau... cuci muka pakai air es sambil makan.
Efek samping: Mata melek, tapi perut nangis-nangis.

4. Ajak Teman Kos untuk Sahur Bersama
Syarat: Pilih teman yang paling cerewet. Dijamin nggak bakal tidur lagi, kecuali kalau kalian malah ngobrol sampai subuh.

5. Terakhir, Terima Fakta
Kadang, kantuk lebih kuat dari niat sahur. Tapi, setidaknya kamu punya cerita lucu untuk ditertawakan besok pagi... sambil minum kopi.


Nisa akhirnya belajar bahwa sahur itu seperti ujian: persiapan harus matang, waktu harus dijaga, dan jangan lupa double-check alarm. Kalau pun masih ngantuk? Ya, minimal tidur dengan gaya yang Instagramable, siapa tau viral.

Selamat sahur (maaf waktunya sudah lewat), jika punya piaraan seperti kucing, waspada saja. Jangan sampai kamu terlambat darinya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun