Kabur Ajadulu: Dari Pencari Rezeki sampai Buronan Hukum, Semua Ada di Bandara!
"Kalau dulu orang ngomongin 'kabur' itu cuma buat pasangan yang dilarang nikah sama orang tua, sekarang kabur udah jadi gaya hidup. Mulai dari yang cari duit sampe yang cari aman, semua antre di bandara. Tapi hati-hati, jangan sampai salah pesen tiket, bisa-bisa malah ketemu di ruang tunggu yang sama!"
Di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, suasana ramai seperti biasa. Tapi kali ini, ada yang beda. Antrean di check-in counter panjangnya bukan main. Bukan karena liburan, tapi karena fenomena #KaburAjadulu sedang happening banget.
Di sebelah kiri, ada Pak Dibu, seorang karyawan swasta yang udah 10 tahun kerja tapi gaji masih pas-pasan. Dia bawa koper besar berisi baju, mie instan, dan semangat menggebu-gebu buat cari kerja di luar negeri. "Daripada di sini susah, mending coba peruntungan di luar. Katanya di Jerman butuh tukang sapu, gajinya setara manager di sini!" ujarnya sambil tersenyum optimis.
Tapi di sebelah kanan, ada si Kojo, mantan pejabat daerah yang lagi jadi buronan KPK. Dia pake kacamata hitam dan topi baseball, mencoba menyamar. Koper dia isinya duit cash, paspor palsu, dan segudang dokumen yang bikin dia bisa hidup tenang di luar negeri. "Ini bukan kabur, ini relokasi strategis," bisiknya ke diri sendiri sambil ngelirik ke kiri-kanan.
Pas lagi antre, mereka berdua ketemu.
"Loh, Pak Dibu? Mau liburan?" tanya Kojo pura-pura santai.
"Ah, nggak, mau cari kerja di luar. Di sini susah, Pak," jawab Dibu polos.
"Wah, sama dong. Saya juga mau cari... eh, cari pengalaman baru," Kojo buru-buru nimpalin.
Mereka ngobrol santai sambil nunggu giliran. Pak Dibu cerita soal mimpi punya rumah dan mobil, sementara Kojo cuma bisa manggut-manggut sambil mikir, "Duit buat beli rumah dan mobil dia mungkin ada di koper gue."
Giliran check-in tiba. Petugas bandara nanya, "Tujuan ke mana, Pak?"
"Ke Berlin,"Â jawab Pak Dibu bangga.
"Ke Singapura,"Â jawab Kojo cepat.
Tapi pas petugas bandara ngecek dokumen Kojo, dia ngejek, "Loh, ini bapak kok bawa paspor atas nama 'Kojo Losisu'? Kan wajahnya beda sama fotonya."
Kojo keringet dingin. "Ah, itu foto lama. Dulu saya lebih ganteng," jawabnya sambil ketawa nervous.
Petugasnya cuma angkat alis, "Oke, silakan ke ruang pemeriksaan lebih lanjut."
Sementara itu, Pak Dibu udah siap-siap masuk pesawat. Dia lihat Kojo dibawa ke ruang khusus. "Wah, kayaknya dia dapat upgrade ke ruang VIP," pikir Dibu polos.
Di ruang pemeriksaan, Kojo ketemu sama beberapa 'teman seperjuangan': ada mantan direktur BUMN, pejabat pajak, dan bahkan artis yang lagi kasus narkoba. Mereka saling pandang, lalu kompak bilang, "Salah pesen tiket, ya?"
Sementara itu, Pak Dibu udah duduk nyaman di pesawat. Dia senyum-senyum sendiri, mikirin masa depan cerah di Jerman. "Semoga di sana nggak ada #KaburAjadulu lagi," gumamnya.
Dan di ruang pemeriksaan, Kojo cuma bisa ngelus dada. "Kayaknya #KaburAjadulu ini nggak berlaku buat gue. Harusnya tadi pesen tiket ke Mars."
Kalau mau kabur, pastikan dokumen lengkap. Atau lebih baik, jangan kabur. Toh, di mana pun kita berada, karma selalu ada di check-in counter!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI