Mohon tunggu...
Alfonsus G. Liwun
Alfonsus G. Liwun Mohon Tunggu... Wiraswasta - Memiliki satu anak dan satu isteri; Hobi membaca, menulis, dan merefleksikan.

Dum spiro spero... email: alfonsliwun@yahoo.co.id dan alfonsliwun16@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Menalar "Dunia" Menurut Popper dan Konsekuensi Logis bagi Situasi Kita Kini

20 April 2020   10:33 Diperbarui: 20 April 2020   10:37 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin saja kebanyakkan dari kita telah mengenal Popper. Mengenal Popper bisa melalui karya-karyanya. Melalui karya-karyanya itu, seseorang mengenal lebih dalam tentang cara menalarnya dan berusaha untuk memahaminya. 

Karena pola pikir epistemologi kritisnya yang mampu menggoncang berbagai dogma, teori, dan lain serta mungkin juga akan menggoncang cara berpikir kita secara tradisional selama ini. 

Popper memiliki nama panjangnya, Karl Raimund Popper. Lahir di Wina, 28 Juli 1902 dari keluarga pengacara yang begitu minat dengan filsafat. Popper seorang guru fisika dan matematika di sekolah menengah. 

Tidak hanya itu, bahkan ia menjadi seorang professor yang mampu melalangbuana diberbagai universitas. Walau mengajar fisika dan matematika, ia adalah seorang sosialis yang realistis.

Tulisan ini bertolak dari dua sumber primer ini: Epistemologi Pemecahan Masalah Menurut Karl. R. Popper karya Alfons Taryadi, hal. 86-134, dan Manusia Multi Dimensional -- sebuah renungan filsafat, hal. 82-100, sebuah buku yang dieditori oleh M. Sastrapratedjo. 

Membaca kedua buku ini, seperti membaca juga buku-buku filsafat yang lain selama hari-hari libur karena Covid-19, seakan-akan bagai seorang arkeolog yang terus menggali masa lalu, dua puluhan tahun lalu dimasa-masa study sebagai seorang mahasiswa. 

Dari hasil menggali masa lalu dan kemudian merefleksikan dengan situasi kekiniaan, saya mencoba menalar "dunia" menurut Popper dan berusaha untuk menarik konsekuensi logis bagi kita saat ini sebagai sebuah implikasi kontekstual pemikiran Popper.

K. R. Popper 'Menyelami Dunia"

Popper tidak menyebut dunia sama dengan bumi yang kita huni ini. Dunia bagi Popper dipetakan menjadi tiga. Dunia pertama disebutnya sebagai dunia materi, energi, material organis dan inorganis yang dipandang dalam hakekatnya secara fisik. 

Dunia kedua, Popper menyebutnya sebagai dunia pengalaman kesadaran subyektif, yang didalamnya meliputi proses pemikiran, pengalaman visual, pendengaran, perasaan, dan lain-lain. 

Dan dunia ketiga dideskripsikan Popper dengan dunia objektif, yang mana terkandung isi logis dari proses berpikir subyektif, dunia teori, penuh argumentatif, situasi problem, kritik, yang dipandang secara in se, bukan per se.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun