Mohon tunggu...
Alfiyaturohmah
Alfiyaturohmah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa sastra inggris

Bertemanlah dengan orang yang bijak, yang tidak membedakan kasta dan adat. Berdamailah juga dengan musuh karena tidak semua kawanmu berbulu lembut.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Murid Wanita di Sekolah Kerajaan

5 Januari 2022   23:40 Diperbarui: 20 Januari 2022   11:00 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Murid Wanita di sekolah kerajaan

 Kisah seorang putri cantik anak semata wayang seorang jenderal yang masuk ke perguruan tinggi kekaisaran. Bermula ketika Dinda menyelamatkan seorang gadis di perbatasan yang hampir saja menabrak kereta kuda, pengendara itu adalah seorang wanita bangsawan di perguruan tinggi kekaisaran, dia bernama Lisa. Dia tidak meminta maaf malah justru menantang untuk bertaruh memberikan hasil sulaman kepada Angga seorang guru tampan di perguruan tinggi kekaisaran. Kenapa Lisa memberikan tantangan seperti itu? 

Karena Lisa ingin melihat Angga lelaki yang dia impikan apakah mau menerima sulaman orang yang tidak dia kenal. Tanpa berfikir panjang Dinda pun merima tantangan itu, karena Dinda berfikir tantangan itu adalah hal yang mudah dilakukan. Kemudia Dinda bergegas meminta ijin ayahnya untuk bersekolah di perguruan tinggi kekaisaran demi memenangkan taruhannya. Padahal perguruan tinggi kekaisaran adalah sekolah untuk mayoritas laki-laki. Namun Dinda tidak peduli akan hal itu, disinilah Dinda menjadi murid tercantik sepanjang sejarah.

Pagi yang cerah Dinda berangkat ke sekolah ditemani pelayannya yang bernama Linlin. Dengan riang Dinda berjalan kaki menuju kelas, tanpa disengaja Dinda menabrak seorang guru yang tak lain adalah Angga. Lalu Dinda bergegas memasukkan sulamannya kedalam jubah yang di pakai Angga. 

Angga yang menyadari akan hal itu langsung membuangnya dan pergi meninggalkan Dinda. Lalu Dinda mengejar dan memohon kepada Angga untuk menerima hasil sulamannya. 

Namun Angga menolak dan bergegas pergi untuk mengajar. Dinda pun tidak menyerah, dia tetap mencari cara lain agar Angga mau menerima hasil sulamannya. Setibanya di kelas, Dinda bertemu kembali dengan Angga yang ternyata mengajar di kelasnya. 

Dinda pun merasa senang dan bersemangat untuk memberikan hasil sulamannya. Tak disangka Dinda juga bertemu dengan teman lamanya Andi, mereka saling bercakap ria mengingat masa kecilnya dulu. Bel istrihat pun berbunyi, Dinda berlari menuju ruangan Angga dan menyelipkan sulamannya ke vas bunga. Lagi-lagi Angga pun mengetahuinya dan menyuruh Dinda mengambil kembali sulamannya. 

Mungkin menurut Angga Dinda lelah mengejarnya. Namun kenyataannya Dinda tetap bersemangat dan terus mencari cara lain di lain waktu. Keesokan harinya Dinda membuat masakan untuk Angga di dapur kekaisaran dan disajikan langsung hidangan itu di ruangan Angga.

Angga tak habis fikir dengan tingkah laku Dinda yang  terus mengejarnya untuk menerima sulamannya. Hidangan yang disajikan beragam mulai dari nasi, sayur dan daging. Tanpa diduga sayur yang Dinda masak di masukkan racun oleh teman sekelasanya ketika di dapur. Karena Angga tidak mau memakan semua masakan Dinda, akhirnya Dindalah yang menghabiskan makanannya sendiri. 

Tidak menunggu lama racun itu pun mulai menyebar ketubuh Dinda dan membuatnya pusing hingga berbicara seperti orang mabuk. Dinda berjalan ke arah Angga dan menjelaskan maksud memberikan hasil sulamannya. Ketika sudah merasa sempoyongan Dinda hampir jatuh, Angga dengan sigap menahan tubuh Dinda. Ternyata Dinda juga memegang lengan Angga dan mereka saling bertatapan. Dari sinilah Dinda dan Angga mulai tumbuh benih cinta. Dinda jatuh tak sadarkan diri lalu Angga membawa Dinda ke ruang kesehatan sekolah. Tak lama Dinda dijemput oleh Linlin. Ayah Dinda mulai resah dengan kondisi anaknya, padahal ayah Dinda sudah memanggil tabib untuk mengobati anaknya.

Angga mencari tahu siapa Dinda, ternyata Dinda adalah adik dari mendiang temannya yang bernama Heru. Mengingat teman baiknya Heru, Angga langsung bergegas kerumah Dinda dengen membawakan tabib terbaik di daerah kekaisaran. Angga berlari menerobos hujan bersama pelayan dan tabib untuk segera tiba di rumah Dinda. Angga mulai khawatir dengan kondisi Dinda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun