Mohon tunggu...
Alfito Hendaryono Permana
Alfito Hendaryono Permana Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Mahasiswa

Halo selamat datang di akun saya. Semoga teman-teman suka dengan tulisan saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Kejayaan Islam di Andalusia, Spanyol

12 Januari 2021   22:03 Diperbarui: 12 Januari 2021   22:05 974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Spanyol merupakan salah satu negara adidaya yang terkenal akan kemakmurannya. Negara yang berada di Eropa barat daya bersama dengan Portugal tersebut kini memiliki populasi sebanyak 46 juta penduduk dengan mayoritas umat beragama Kristen. Banyak turis merasa sangat senang setelah bepergian dari negara yang dijuluki Negeri Matador tersebut. Namun, siapa sangka ternyata negara yang berada di ujung barat daya Eropa tersebut, dahulu pernah ditaklukkan oleh umat Islam dan menjadi salah satu aset berharga umat Islam dalam menyebarkan dakwah dan risalah ke-Nabian ke berbagai penjuru benua Eropa.

Menurut sejarah, nama wilayah di semenanjung Iberia ini bukanlah Spanyol, melainkan Andalusia. Andalusia merupakan nama dari satu wilayah besar yang terletak di semenanjung Iberia, barat daya benua Eropa. Kini terpecah menjadi dua negara besar yakni Spanyol dan Portugal. Andalusia merupakan sebutan dari bangsa Arab, Al-Andalus, yang berasal dari kata Vandal. Sebelum masuknya Islam, Andalusia dikuasai oleh bangsa Romawi. 

Selain Persia, bangsa Romawi merupakan salah satu bangsa yang sangat adidaya pada masa itu. Andalusia merujuk pada kesatuan wilayah besar yang berada di semenanjung Iberia yang kala itu pernah dikuasai umat muslim. Oleh karena itu, ia tidak hanya mencakup Spanyol dan Portugal, tapi juga pulau Cordova, Malaga, Seville, Saragosa dan Tolledo.

Andalusia ditaklukkan oleh umat Muslim pada masa kepemimpinan Khalifah Al-Walid (705-715 M). Dalam perencanaannya, para umat Muslim kala itu menunjuk tiga pahlawan yang dirasa memiliki peran penting dan strategis dalam keberhasilan perang. Tiga pahlawan tersebut adalah Tarif ibn Malik, Tariq ibn Ziyad, dan Musa ibn Nusair. Sebelum penaklukan Spanyol, umat Muslim telah lebih dulu menaklukkan Afrika Utara yang nantinya akan dijadikan sebagai tempat kembali setelah ekspedisi Spanyol, mengingat jarak ke Arab sangatlah jauh dan memakan waktu yang tidak sebentar. 

Tarif ibn Malik memimpin ekspedisi pertama umat Muslim ke Andalusia. Dengan membawa 500 pasukan perang, ia dan pasukannya menjadi orang Arab pertama yang menyeberangi laut antara benua Eropa dan Maroko. Dalam ekspedisinya, Tarif berhasil menaklukan sejumlah wilayah di Andalusia dan membawa banyak harta rampasan perang. Melihat keberhasilan Tarif yang sangat jaya dan tanpa mendapatkan perlawanan dari pihak musuh, Musa ibn Nusair segera melakukan penyerbuan kedua dengan membawa 7000 pasukan perang yang dipimpin olehnya.

Setelah keberhasilan kedua umat Muslim, kini saatnya Tariq ibn Ziyad unjuk gigi dan memimpin pasukannya ke negeri yang terletak di barat daya Eropa tersebut. Lokasi pertama yang ditaklukkan oleh Tariq ibn Ziyad dan pasukannya adalah gunung tempat pertama kali Tariq dan pasukannya tiba, gunung inilah yang kemudian dikenal dengan nama Gibraltar. Kemenangan Tariq di tempat tersebut seolah menjadi tanda dimana pintu kesempatan mereka untuk menguasai Spanyol semakin terbuka lebar.

Kemenangan demi kemenangan terus diraih umat Muslim. Para pemimpin yang kuat, tentara yang kompak, dan penuh percaya diri menjadi faktor-faktor penting penyebab kemenangan umat Muslim di Spanyol tersebut. Selain itu, Spanyol yang kala itu memang dalam keadaan krisis juga menjadi satu faktor penting kemenangan Islam. 

Spanyol dilanda berbagai masalah, baik dari segi sosial, ekonomi bahkan politik. Kala itu, wilayahnya terbagi-bagi dan terpecah menjadi sejumlah negara-negara kecil. Kemudian, adanya pembagian strata (tingkatan masyarakat) membuat banyak wilayah di Spanyol megalami keterpurukan dan kemiskinan.

Sejarah mencatat bahwa keberhasilan Islam menaklukkan Spanyol dinilai sangat memajukan peradaban umat Muslim kala itu. Hal tersebut ditandai dengan adanya peningkatan pemasukan kas negara dari berbagai sektor dan juga adanya kemajuan ilmu dan budaya yang dialami umat Muslim. Selain itu, kemajuan dan kejayaan Islam lainnya di Spanyol ditandai dengan berbagai macam bangunan yang didirikan di sana di antaranya adalah Masjid Agung di Cordova, sejumlah taman-taman kota, pancuran air dan banyak yang lainnya.

Salah satu faktor penyebab kemunduran dan terusirnya umat Muslim dari Andalusia adalah karena adanya konflik Islam dengan Kristen. Para pemimpin Muslim yang kala itu merasa cukup puas dan berbangga diri karena telah menguasai Andalusia selama bertahun-tahun, menjadi lalai dan tidak melakukan islamisasi secara menyeluruh. Mereka telah merasa puas hanya dengan menagih pajak dari kerajaan-kerajaan Kristen yang telah mereka taklukkan.

Mereka tanpa sadar telah membiarkan kerajaan-kerajaan Kristen tadi mempertahankan hukum dan adat mereka, termasuk dengan hirarki tradisional. Hal tersebut menjadi celah bagi umat Kristen di Andalusia untuk melakukan proses kristenisasi. Sampai pada abad ke-11 M, umat Kristen akhirnya menggapai kemajuan pesat dan justru balik melawan umat Muslim. Puncak perseteruan kedua kubu tersebut adalah saat terjadinya Perang Salib. Umat Muslim berhasil dikalahkan dan diusir pergi dari Andalusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun