Mohon tunggu...
Alfisa Ramadhani
Alfisa Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Pendidikan Biologi

Semoga cita-cita ku bisa tercapai.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Islam dan Konservasi Lingkungan

27 Desember 2023   21:10 Diperbarui: 27 Desember 2023   21:47 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://js.ugm.ac.id/2021/08/islam-lingkungan/Input sumber gambar

Allah swt menciptakan alam semesta ini dengan kesempurnaan yang luar biasa. Maka dari itu, untuk terus menjaga kelangsungan hidup makhluk-Nya, Allah memberikan tanggung jawab kepada manusia untuk menjaga dan mengelolanya dengan bijaksana. Sehingga dapat mencegah terjadinya suatu bencana di muka bumi ini.

Allah memberikan amanah kepada manusia sebagai khalifah bumi, untuk menjaga segala anugrah, kekayaan, bahkan nyawa selama hidup dibumi agar menumbuhkan suatu hubungan yang harmonis dengan alam. Karena pada dasarnya kedudukan antara manusia sejajar dengan alam, termasuk juga makhluk hidup lainnya baik yang hidup di darat maupun yang hidup di air, mereka semua sama-sama tunduk, bertasbih dan menganggungkan nama Allah. Sebagaimana pada QS. Al-Hasyr ayat ke 1:

سَبَّحَ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ (1)

Artinya : “Apa yang di langit dan apa yang ada di bumi bertasbih kepada Allah. Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” 

Islam mengajarkan prinsip-prinsip keberlanjutan dan konservasi alam sebagai bagian dari ajaran moral dan etika. Secara umum, konservasi memiliki arti memelihara atau menjaga sesuatu agar tetap ada. Allah mempersilahkan kepada umat manusia untuk mengambil manfaat dan mendayagunakan hasil alam dengan sebaik-baiknya. Di samping mengambil manfaat, manusia juga dituntut untuk menggali rahasia dibalik seluruh peristiwa alam yang telah terjadi. Diwajibkan pula kepada manusia untuk ikut serta dalam menjaga dan memelihara kelestarian lingkungannya.

Namun, nyatanya masih banyak manusia yang berkhianat akan kepercayaan yang telah diberikan oleh Allah untuk menjaga lingkungannya, sehingga terjadi kerusakan alam. Kerusakan tersebut umumnya dapat terjadi karena peristiwa alam yang merupakan bagian dari proses dinamika alam yang harus terjadi. Bisa juga karena peran aktif manusia yang menciptakan bencana melalui tindakan dan perilakunya sendiri, sehingga merugikan keberlanjutan lingkungan. Dalam banyak kasus kerusakan lingkungan, manusia ternyata memiliki kontribusi yang signifikan, dan sebagai hasilnya, merekalah yang bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan. Beberapa permasalahan lingkungan yang terjadi:

  • Tanah adalah tempat manusia berasal, tempat manusia berpijak, dan tempat manusia   dalam kematiannya. Tanah juga merupakan sesuatu yang dapat menuburkan atau menumbuhkan sesuatu yang lainnya (Contoh: pohon, tanaman, tumbuhan). Tanah juga dapat memberikan nafkah bagi manusia yang sumbernya berasal dari hutan, sungai, gunung, serta sumber mineral ataupun lahan pertanian. Oleh karena itu, sebaiknya kita menjaga bumi dengan melakukan penghijauan, tidak menebang pohon sembarangan, tidak membuang limbah secara sembarang.
  • Hampir sebagian besar wilayah dari bumi merupakan air. Air memiliki banyak kegunaan bagi keberlangsungan hidup manusia, namun sayangnya masih banyak oknum yang tidak bertanggungjawab malah mencemari air. Mereka membuang limbah kedalam laut, yang mana didalamnya banyak biota laut yang hidup yang mana bisa mengakibatkan kematian makhluk hidup laut
  • Apabila tidak ada udara, maka hewan dan manusia akan mati. Namun, sering terjadi pencemaran udara. Pencemaran udara sangat berdampak buruk bagi kesehatan makhluk hidup. Tetapi ada juga virus yang dapat tersebar melalui udara.

Islam menekankan pentingnya keseimbangan alam. Manusia diajarkan untuk tidak merusak keseimbangan yang telah diciptakan oleh Allah dan untuk menjaga harmoni antara segala sesuatu di alam. Setidaknya apabila kita tidak bisa mengubah dunia, maka ubahlah diri kita. Mulailah dengan membuang sampah pada tempatnya, tidak boros dalam menggunakan listrik, mengurangi penggunaan plastik, tidak membakar sampah/pohon secara sembarang.

References

Idris, M., Mokodenseho, S., Willya, E., & Otta, Y. A. (n.d.). Pendidikan Islam dan Konservasi Lingkungan. Osf.Io. https://osf.io/sj4dc/download

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun