Mohon tunggu...
Alfira Fembriant
Alfira Fembriant Mohon Tunggu... Lainnya - Instagram : @Alfira_2808

Music Director and Radio Announcer STAR 105.5 FM Pandaan Pasuruan East Java (from 2012 until now) 📻

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Rangkap Tugas tapi Tidak Ada Gaji Tambahan, Begini Saya Menjalankannya

12 Agustus 2021   01:04 Diperbarui: 13 Agustus 2021   03:00 1108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang dengan rangkap tugas/multitask. Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Juli 2012, saya diterima pada suatu perusahaan dengan job desc menjadi Penyiar Radio. Dan job desc tersebut masih berlangsung hingga sekarang tahun 2021.

Hanya perbedaannya, sekarang bukan hanya menjadi Penyiar Radio saja, melainkan juga merangkap Manajemen Keuangan sejak Januari 2014 dan juga Direktur Musik atau orang lebih familiar dengan Music Director alias 'MD' sejak Februari 2019.

Saat perusahaan membutuhkan posisi yang kosong bisa diisi dengan segera, daripada mencari tenaga baru, lebih baik memaksimalkan tenaga yang ada. Sehingga terjadilah yang namanya rangkap tugas untuk mengoptimalkan potensi yang ada di antara para karyawan.

Yang jelas tiap perusahaan berbeda-beda kebijakannya. Ada yang rangkap tugas dengan tambahan gaji, ada juga rangkap tugas tapi gaji tetap sama seperti semula.

Nah, untuk ketiga job desc saya ini kebetulan gaji tetap sama atau tidak ada gaji tambahan. Dan beginilah cara saya dalam menghadapi atau menjalankan rangkap tugas dengan realita yang ada tersebut:

Jadikan tugas sebagai petualangan dan tantangan baru

Saya lulusan Economy Management, tetapi saya malah menjadi penyiar radio. Jika di profesi ini seharusnya lulusan jurusan Komunikasi, tapi realitanya tidak semua jurusan perkuliahan sesuai dengan job desc yang kita dapat di masa depan.

Ketika mendapatkan job desc yang tidak sesuai dengan jurusan perkuliahan, hal tersebut tetap kita terima dan jalani untuk pemasukan di keseharian dan menganggapnya sebagai tantangan.

Sama halnya seperti mendapatkan tugas lainnya di luar perjanjian awal kinerja, hal yang dapat dijalani adalah dengan menjadikan tugas sebagai petualangan dan tantangan baru.

Semakin banyak tugas yang dapat kita jalankan, semakin banyak pula keahlian yang kita miliki, secara tidak langsung semakin kuat juga posisi kita di perusahaan tersebut.

Tidak semua karyawan mampu atau mempunyai keahlian yang sama seperti kita yang dapat menjalankan tugas lebih dari satu, sehingga posisi kita di perusahaan tersebut tidak mudah digantikan orang lain atau dapat mencegah tidak diperpanjangnya kontrak kerja.

Ilustrasi from Freepik
Ilustrasi from Freepik

Tidak menilai semua tugas dengan uang, melainkan pengalaman baru

Salah satu contoh gampangnya adalah menulis di forum ini (Kompasiana). Saya tetap menulis walau mendapat K-Rewards yang (mohon maaf) sangat sedikit. Bahkan tidak pernah mendapatkan K-Rewards, juga tetap menulis.

Jika saya menilai semua hal yang saya lakukan harus diganti dengan uang, saya pun akan berhenti menulis dari sekarang. Tetapi kenyataannya tidak, saya tetap menulis.

Pertama saya menyukainya, yang kedua mendapatkan pengalaman baru. Satu saja contoh pengalaman barunya yaitu dengan cara penulisan artikel menjadi lebih baik.

Hal tersebut sangat berguna bagi saya yang baru menyelesaikan studi akhir untuk gelar Magister Management (MSDM) pada Juni 2021 lalu, yaitu dalam penulisan karya ilmiah untuk tugas akhir kuliah.

Sama halnya dalam dunia kerja, walau tidak mendapat gaji tambahan untuk tugas lain di luar job desc awal, setidaknya menjadikan tugas lainnya tersebut menjadi sebuah pengalaman baru.

Pengalaman kerja itu sangat penting, karena kita tidak akan jalan di tempat dengan satu kemampuan saja, melainkan pengetahuannya juga berkembang.

Faktor lainnya dengan tidak menilai semua tugas dengan uang, kita juga akan terhindar dari sifat karyawan yang kutu loncat. Dalam ilmu manajemen, kutu loncat yaitu seorang karyawan yang selalu tidak puas atau tidak cocok dengan sistem, hak dan kewajiban, atau lainnya di perusahaan yang satu dan lainnya, hingga mengakibatkan ia sering berpindah-pindah tempat kerja.

Salah satu karakter karyawan kutu loncat ini mencari kesempurnaan dalam pekerjaan, dan paling umum adalah mencari gaji yang tinggi tapi dengan tanggung jawab yang rendah juga kinerja yang santai.

Sementara untuk menjauhi karakter tersebut, yaitu tidak menilai semua tugas dengan uang. Dan itu lah yang saya lakukan, meski tidak ada gaji tambahan, rangkap tugas tetap dijalankan dengan baik sebagai pengalaman baru.

Namun, bukan berarti semua tugas baru di luar job desc awal yang diberikan atasan atau perusahaan dapat kita terima begitu saja, tetapi kita juga punya hak untuk menolaknya. Pertimbangkan bisa atau tidak, mampu atau tidak, agar tidak mempengaruhi job desc utama kita yang sebelumnya.


Jangan takut mencoba hal-hal baru dalam hidupmu

Ketika mendapatkan kesempatan untuk maju, alangkah baiknya tidak jalan di tempat. Karena dengan mencoba hal-hal baru dalam hidup, kita akan menemukan kemampuan-kemampuan baru dalam diri.

Yang awalnya kita hanya bisa melakukan hal "A", kemudian karena kita mau mencoba, akhirnya kita dapat melakukan hal "B" juga "C" dan "D".

Suatu hari pun kita akan menyadari pentingnya untuk mencoba hal-hal baru dalam hidup. Termasuk tugas baru di luar job desc kita di perusahaan, hingga mengatakan dalam diri "Oh iya, ternyata aku bisa ya...".

Jika kita tidak mencoba, kita tidak akan tahu hasilnya. Jika kita tidak mencoba, tidak akan ada perubahan yang berarti dalam hidup kita.

Mencintai job desc sebagian dari iman

Di luar sana ada ribuan para pencari kerja alias pengangguran. Dan beruntungnya saya atau anda yang masih mempunyai pekerjaan hingga saat ini, apalagi pada masa pandemi seperti ini.

Tidak ada alasan lainnya untuk tidak bersyukur dengan apa yang sudah kita dapat dan terima selama ini, terlebih dalam hal pekerjaan. Mendoakan & memberi yg terbaik dari segi kemampuan (apapun selagi bisa) bagi perusahaan agar jaya selalu, sehingga kita masih tetap dapat mencari sesuap nasi di tempat tersebut.

Apalagi yang sebenarnya tidak ada manajemen perusahaan yang sempurna, melainkan semua perusahaan hampir sama. Antara budaya, tantangan, hingga tekanan juga sama.

Jalani saja tambahan tugas tersebut selagi mampu dan bukan mengincar promosi jabatan, agar tidak kecewa ketika tidak ada perubahan berarti di masa depan.

Dalam ilmu manajemen, promosi jabatan pun juga satu garis lurus dengan kemampuan dan keberuntungan.

Jika kita bukan termasuk orang yang beruntung, tapi tunjukkanlah bahwa kita adalah orang yang mampu (skill).

***

Salam, @Alfira_2808

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun