Mohon tunggu...
Alfira Fembriant
Alfira Fembriant Mohon Tunggu... Lainnya - Instagram : @Alfira_2808

Music Director and Radio Announcer STAR 105.5 FM Pandaan Pasuruan East Java (from 2012 until now) 📻

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

"Wake Me Up, When September Ends"

30 September 2020   02:00 Diperbarui: 30 September 2020   15:42 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada seorang pria kecil yang kehilangan sosok Ayah untuk selamanya dalam hidupnya. Ayahnya meninggal dunia karena sakit kanker saat usianya masih sekitar 10 tahun. Dan anak kecil itu sudah harus mendapatkan rasa kehilangan mendalam, hingga merubah sudut pandangnya pada dunia. 

Pria kecil itu bersama dengan Ibunya ke suatu pemakaman Almarhum Ayahnya. Dia menangis sejadi-jadinya mengantarkan ayahnya ke pengistirahatan terakhirnya. Setelah upacara selesay, pria kecil itu pulang bersama ibunya ke rumah.

Sesampai rumah pun, pria kecil itu berlari menuju kamarnya dan mengunci pintunya. Ia masih sangat berduka atau kehilangan ayahnya untuk selamanya. Ibunya pun mengetuk pintunya dan mencoba merayu pria kecil itu untuk membuka pintunya karena sang ibu khawatir dengan kondisinya. Namun pria kecil itu berkali-kali mengucapkan "Wake Me Up, When September Ends" (Bangunkan aku, ketika bulan September berakhir).

22 tahun kemudian....

Si pria sudah berusia 32 tahun. Ia kemudian mengabadikan momen itu dalam suatu lagu yang kita kenal sekarang dengan judul "Wake Me Up, When September Ends" (WMU WSE) yang dipopulerkan oleh Green Day. Ia memasukkan lagu ini dalam album American Idiots yang dirilis tahun 2004. Kemudian lagu WMU WSE ini dipopulerkan oleh Green Day pada Agustus 2005.

Namun diyakini lagu WMU WSE ini ditulis saat pria kecil itu berusia 17 tahun, karena ada pada lirik lagunya yang menyebutkan "Seven years has gone so fast" (Tujuh tahun berlalu begitu cepat). Hanya baru dimasukkan pada album yang ia rilis saat ia berusia 32 tahun yaitu 2004.

Ya, Pria kecil itu adalah Billie Joe Armstrong. Sang vocalist dari grup musik Green Day itu sendiri. Dari lirik lagunya saja jika bisa diilhami kalimat demi kalimat, memang mencerminkan suatu rasa sayang dan rindu pada sosok ayah. Namun entah mengapa video klip lagu tersebut malah berbalik dengan inti yang sang pencipta kisahkan dalam lagu ini.

Jika sudah pernah menonton video klip lagu ini, pasti tahu alur ceritanya yaitu mengenai kisah percintaan dua sejoli yang harus berakhir karena sang pacar/pria harus bertugas untuk perang antar negara. Hingga sang pria gugur dalam pertempuran, akhirnya si wanita berkabung dalam keheningan dan kesendirian.

Alur kisah video klip dengan maksud sang pencipta lagu ini tidak sama. Hal itu dikarenakan industri musik yang meminta alias agar lebih bisa diterima oleh masyarakat. 

Bahwasanya lagu tema tentang percintaan antar pasangan masih merajai permintaan pasar. Sehingga video klipnya dibuat kisah kehilangan pada pasangan. Karena bagaimanapun setiap orang mempunyai kisah yang berbeda.

 Agar lebih mudah diterima masyarakat, dibuatlah alur kisah yang berbeda dengan maksud asli sang pencipta. Dan hal ini dinilai wajar, karena semua inti kisah lagu bersifat Universal untuk para penikmatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun