Mohon tunggu...
Alfira Zalzabila
Alfira Zalzabila Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Bismillah Lakukan apa yang bisa kamu kerjakan, di manapun kamu berada, dengan apa pun yang kamu punya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebijakan Moneter di Indonesia

16 Januari 2021   18:41 Diperbarui: 16 Januari 2021   19:00 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam era perekonomian global saat ini, dimana hubungan interaksi antarekonomi  merupakan suatu hal yang sangat penting apalagi negara yang menganut sistem perekonomian terbuka seperti negara kita Indonesia. Dengan keterbukaannya suatu ekonomi akan membuka pola serta sistem keuangan pada suatu negara yang akan tercermin dari peningkatan transaksi perdagangan baik yang keluar maupun yang masuk pada negara tersebut. Pada aliran perekonomian yang terjadi tersebut akan menimbulkan besaran uang yang beredar, suku bunga dan nilai tukar pada perekonomian yang akhirnya akan meninmbulkan pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Sehingga hal inilah yang menjadi tantangan bagi kebijakan ekonomi moneter yang dijalankan oleh otoriter moneter yakni bank indonesia (BI).

Kebijakan moneter merupakan bagian dari kebijakan ekonomi makro, yang umumnya diterapkan untuk memperhatikan siklus ekonomi yakni mengetahui apakah perekonimian mengalami keadaan resesi ataukah ekspansi, dalam perekonomian di suatu negara baik yang tertutup ataupun terbuka serta fundamental lainnya. Didalam penerapannya terdapat dua strategi moneter yang diterapkan oleh bank sentral yakni yang bersifat ekspansif ( mendorong kegiatan perekonomian) dan yang kontraktif (memperlambat kegiatan perekonomian).  

Kebijakan moneter indonesia pada saat ini telah mengalami berbagai perubahan seiring bergantinya rezim, diamana Bank Indonesia pada saat ini menggunakan sistem suku bunga jangka pendek sebagai sarana dari banyaknya jumlah uang yang beredar yang akan mengendalikan perekonomianyang diukur  dari tingkat stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi, perluasan kesempatan kerja, dan keseimbangan neraca pembayaran.

Menurut Sarwono dan Warjiyo, 1998 "Tingakatan bunga merupakan harga uang yang menentunkan besarnya perputaran (velocity) uang. Alokasi ekonomi, dan kegiatan perekonomian secara keseluruhan. Peranan tingkat suku bunga akan mendekati kenyataan karena respon yang dihasilkan dalam mempengaruhi sektor rill jauh lebih cepat dibandingkan peranan penambahan dan pengurangan uang primer.
Menurut Helmut Schmidt " Dunia ekonomi telah memasuki suatu fase ketidakstabilan yang luar biasa dan perjalanan masa depannya benar-benar tidak pasti "

Ketidakstabilan akan terus berlangsung dan ketidakpastianpun akan berlanjut. Setelah mengalami krisis moneter yakni inflasi yang tinggi yang menyakitkan perekonomian dunia telah megalami satu resesi mendalam dan laju pengangguran terus meningkat dimana belum terjadi sebelumnya, yang dibarengi dengan lajunya suku bunga rill yang tinggi serta fluktuasi valuta asing yang tidak sehat. Krisis ekonomi juga dipengaruhi oleh tingginya tingkat kemiskinan di semua negara, dimana yang kaya akan semakin kaya dan yang miskin akan semakin miskin, hal seperti ini paling sering ditemukan ditengah masyarakat, yang diakibatkan oleh kelas sosial dan berbagai ketidakadilan perekonomian, defisist neraca pembayaran yang sangat besar dan ketidakmampuan dari sebagian besar negara-negara yang berkembang untuk mencicil utang mereka. Menurut M.Umer Chapra dalam bukunya sistem moneter islam krisis ini terjadi karena banyak faktor yang menyebabkannya dan yang paling utama adalah kesalahan pada falsafah dasar kehidupan dalam berekonomi.

Secara umum perekonomian terbagi dalam dua sektor yaikni; sektor moneter dan sektor rill. Dimana dari kedua sektor tersebut harus berjalan bersama dan saling mendukung karena apabila terjadi kepincangan di salah satunya akan terjadi kepincanagan di salah satunya pula. Apabila terjadi ketidakstabilan dalam perekonomin, maka kebijakan ekonomi dapat digunakan  untuk memulihkan dari tindakan stabilisasi. Dimana pada pengaruh kebijakan moneter yang pertama kali merasakan dari sektor perbankan yang kemudian akan di transfer ke sektor rill. Sistem moneter pada dasarnya adalah suatu tatanan dalam perekonomian suatu negara yang berperan untuk menyediakan segala fasilitas berupa jasa dibidang keuangan oleh lembaga-lembaga penunjang lainnya seperti pasar modal dan pasar uang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun