Mohon tunggu...
Alfi Pangest
Alfi Pangest Mohon Tunggu... Pendidik -

Pembelajar, pekerja sosial, penikmat buku, penggiat pendidikan, pecinta seni dan budaya, desain, serta sepakbola.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kembali Menulis, Menulis Kembali

5 November 2010   01:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:50 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Cukup lama sebenarnya saya absen dari menulis. Bukan absen, mungkin sekedar berhenti sejenak untuk prioritas yang lain. Ya beginilah sebagai mahasiswa, menghadapi ujian tengah semester, menyusun proposal karya ilmiah, dan menjadi bagian dari kegiatan kepanitiaan, serta masih aktif dalam organisasi, hhe. Mungkin banyak dari kompasioner di sini pernah mengalami masa-masa seperti saya, bahkan mungkin lebih padat lagi kegiatan-kegiatannya.

Dimulai dari adanya lomba penulisan karya ilmiah tingkat nasional. Awalnya sih memang coba-coba, apalagi hadiahnya membuat saya tergiru, uang tunai beserta jalan-jalan ke Singapura. Dengan waktu 1 minggu pas dari deadline pengumpulan, sekonyong-konyong saya membentuk tim yang terdiri dari teman-teman dekat saya di kampus. Kebetulan mereka sejurusan dengan saya, dan juga masih menjadi pengurus himpunan juga. Membahas konsep dan berbagai planningnya. Kebetulan memang tema yang kali ini dijadikan bahan lomba bukan 'makanan' sehari-hari kami seperti bahasa pemrograman, matematika, logika, jaringan, sistem operasi, dan makanan anak informatika lainnya. Temanya adalah tentang reklamasi Pantai Utara Jakarta, tentunya cukup jauh lah jaraknya dengan urusan anak teknik seperti kami. Dengan tekad yang kuat, belajar dengan ditemani paman Google yang sangat membantu mencarikan informasi sekaligus sebagai pencari referensi utama. Kami berhasil menyelesaikannya dalam waktu yang cukup mepet, dan direwangi dengan pengiriman super cepat dari salah satu penyedia jasa pengantaran barang, kami pun merelakan uang 'sebesar' 200 ribu demi mencapai tempat pengumpulan proposal tepat waktu. Ya begitulah, bisa ditebak kami gagal. Meskipun kecewa tetapi dalam hati saya puas dengan perjuangan yang kami lakukan.

Dari awalnya kami yang tak mengerti tentang apa itu reklamasi, reboisasi, pulau buatan, erosi, rob, dan banyak istilah lingkungan lainnya, bahkan kami mampu sasaat menjadi anak teknik lingkungan, tata kota, arsitektur, dan apapun yang sesungguhnya mempelajari hal-hal tersebut. Terima kasih yang banyak juga tak lupa saya ucapkan bagi dua anggota tim saya, Rachmi Annisa dan Muhammad Richard yang telah banyak meluangkan waktunya untuk menyelesaikan karya tulis yang kurang beruntung ini, hhe. Meski di hati kecil saya ada sedikit kekecewaan tentang kemungkinan penyalahgunaan hasil kompetisi ini, karena ternyata reklamasi ini sulit dilakukan karena dampak bagi lingkungan di Jakarta Utara akan begitu banyak. Sulit membayangkan ketika di satu sisi saya sendiri berusaha mencari solusi-solusi atas sebuah hal yang kurang saya tahu, di sisi lain saya juga mengetahui dampak hebat yang akan ditimbulkan bila kegiatan ini (reklamasi pantai) dilanjutkan. Menjadi keprihatinan bila nantinya implementasi tidak berjalan bagus, maka lingkungan Jakarta Utara akan menghadapi kerusakan lingkungan yang makin parah. Sempat hati saya suudzan bahwa ini hanya akal-akalan pemerintah Jakarta untuk mencari alasan secara ilmiah agar pantai utara yang sedang mentok untuk direklamasi, mendapat persetujuan dari masyarakat sekitar, karena dari pemerintah Jakarta Utara dan Jakarta Pusat sendiri seakan lebih banyak mengharapkan keuntungan bisnis dibandingkan dengan kelestarian hayati. Semoga itu kekhawatiran saya yang berlebihan, dan semoga pemenangnya bisa benar-benar mengentaskan Pantura Jakarta dengan baik dan lebih baik lagi.

Lupakan hal itu, kami belum berhasil tetapi kami memetik banyak pengalaman dan hal menarik dari situ. Di sisi lain saya juga menghadai UTS yang berlalu awal minggu ini. Dari segi nilai memang belum terukur pemahaman dan pengetahuan saya di tengah semester ini, tapi dari pengerjaan saya kurang puas karena sebenarnya bisa lebih baik dari yang telah saya lakukan. Doa menjadi senjata terakhir agar kekhawatiran selama ini bisa terobati dan bisa mendapat hasil maksimal tentunya. Kebiasaan seorang mahasiswa teknik :)

Lain lagi dengan kepanitiaan yang sedang saya urusi. Memegang amanah sebagai ketua untuk sebuah kegiatan persiapan kepengurusan himpunan di masa depan bukan hal yang mudah. Diawali dari perdebatan panjang tentang konsep acara, disertai pemilihan ketua yang akhirnya mengorbankan saya untuk menempati tugas berat ini, hingga perijinan ke Fakultas yang sampai saat ini belum goal meski sudah mendapati titik terang. Semoga semua yang telah saya kontribusikan memberikan hasil yang bermanfaat bagi semua orang. Kaderisasi memang menghasilkan output yang sangat abstrak dan sulit untuk diukur indikator keberhasilannya. Tak heran saya sempat berfikir untuk berhenti dari divisi yang membesarkan saya dan cara pandang saya terhadap sebuah organisasi ini.

Semua yang saya hadapi sampai saat ini telah memberikan banyak hal luar biasa dan sungguh membesarkan hati saya. Di tengah hati yang hancur karena orang yang dicintai telah menemukan kebahagian dan jalan terbaik, diri ini dikuatkan dengan berbagai tantangan dan rintangan yang memotivasi untuk menjadi lebih dan lebih lagi. Banyak yang begitu membantu untuk membuat hati ini berbesar, orang tua yang luar biasa, subhanallah atas semua perhatian dan kasih sayangnya; teman-teman yang luar biasa, khusus buat Rachmi Annisa dan Muhammad Richard, kalian rekan yang hebat :) ; rekan-rekan di himpunan yang sangat hebat dan menghebatkan; semua orang yang secara langsung dan tak langsung memberikan perhatian bagi saya; semoga Allah memberikan balasan yang baik dan lebih bagi kalian semua.

Akhirnya, menulis menjadi bagian yang tak terpisahkan bagi saya. Bukan hal yang mudah bangkit dari keterpurukan dengan berbagai hal yang awalnya dirasa berat tetapi justru mampu mengangkat motivasi. Semoga tulisan saya ke depannya semakin baik dan baik lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun