Alat Permainan Edukatif (APE) sangat berguna bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Dikatakan berguna karena dengan alat permainan edukatif ini anak dapat mengembangkan berbagai keterampilan dan keenam aspek perkembangannya. Permainan edukatif merupakan suatu permainan yang didalamnya terdapat unsur mendidik yang dihasilkan dari sesuatu yang ada dan melekat pada permainan itu sendiri. Selain itu, permainan edukatif juga dapat memberi rangsangan atau stimulus terhadap indra yang dimiliki anak. Maksud dari indra tersebut adalah indra pendengaran, penglihatan, suara yang meliputi berbicara dan berkomunikasi, daya pikir, keseimbangan kognitif, motorik yang meliputi keseimbangan gerak, daya tahan tubuh, kekuatan, keterampilan serta ketangkasan, rasa simpati, serta kekayaan sosial dan spritual (budi pekerti yang baik, etika, kejujuran, sopan santun, dan lain sebagainya). Keseimbangan-keseimbangan indra yang dimiliki anak inilah yang diupayakan agar dapat mensugesti jasmani, nalar, imajinasi, tabiat dan karakter, hingga tujuan pendewasaan diri.
Nah... Pada kesempatan kali ini, penulis akan memaparkan penjelasan mengenai konsep Alat Permainan Edukatif (APE) menurut beberapa ahli, yakni Montessori, Elizabeth Peabody, Ferobel, dan Criussenne.
1. Konsep APE menurut Montessori
Montessori merupakan seorang pendidik, ilmuwan, dan dokter yang berasal dari Italia. Maria Montessori juga merupakan salah satu tokoh perkembangan anak usia dini yang memiliki pemikiran bahwa anak memiliki kemampuan menyerap informasi yang mereka dapat dari lingkungannya, anak usia dini berpikir secara mandiri dari pengalaman yang diperoleh disekitarnya.
Montessori membuat pendekatan pada anak dengan menggunakan alat peraga, karena menurutnya dengan alat peraga anak dapat memahami sesuatu yang abstrak dengan membuat senyata mungkin. Montessori menciptakan alat permainan edukatif untuk anak agar mereka dapat belajar secara mandiri tanpa adanya bantuan dari orang lain. Adanya alat permainan edukatif ini diharapkan agar anak dapat mengingat konsep-konsep dalam permainan. Alat Permainan Edukatif yang diciptakan oleh Montessori telah banyak beredar di Taman Kanak-Kanak di Indonesia, alat permianan edukatif telah telah beredar tentunya sesuai dengan kebutuhan setiap anak. Jenis-jenis alat permainan edukatif yang diciptakan oleh Montessori ini adalah inkastri silinder, puzzle geometri, dan kantong keterampilan tangan.
Satu contoh alat permainan yang diciptakan oleh montessori adalah puzzle geometri, tujuan puzzle geometri ini adalah untuk mengenalkan berbagai bentuk pada anak. Selain itu, puzzle geometri ini dapat digabungkan dengan bentuk geometri yang lain sehingga menghasilkan bentuk lain. Misalnya, dua bentuk segitiga sama sisi yang digabungkan akan menghasilkan bentuk persegi, dari sini anak akan berpikir secara logis dan nyata. Selain itu, alat peraga ini dapat digunakan anak untuk memecahkan persoalan matematika di jenjang pendidikan yang selanjutnya.
2. Konsep APE menurut Elizabeth Peabody
Elizabeth Peabody merupakan seorang ahli, pendidik, penulis, serta pendiri Taman Kanak-Kanak (TK) di Amerika Serikat.
Alat permainan edukatif yang diciptakan oleh Elizabeth Peabody adalah boneka tangan. Dua boneka tangan yang diciptakan oleh Peabody berfungsi sebagai tokoh mediator yaitu tokoh P. Mooney dan Joey. Boneka tangan karya Peabody ini dilengkapi dengan alat-alat seperti papan magnet, gambar, piringan hitam yang berisi lagu, tema cerita, dan sebagainya.
Alat Permainan Edukatif (APE) yang diciptakan oleh Peabody ini memberikan suatu pengetahuan dasar yang terfokus pada aspek pengembangan anak, yakni perkembangan bahasa. Oleh karena itu, tema-tema yang dipilih hendaknya sesuai dengan pengetahuan dan budaya anak setempat.
Boneka tangan ini terus berkembang di Indonesia walaupun tokohnya tidak menggunakan P. Mooney dan Joey. Boneka tangan yang berkembang di Indonesia dimainkan dengan tangan dengan menggunakan panggung boneka, dimana panggung tersebut dilengkapi dengan layar yang dapat diganti sesuai dengan cerita yang akan diceritakan. APE boneka tangan ini tidak hanya bertujuan untuk memperoleh kesenangan saja, tetapi juga untuk melatih keterampilan berbahasa yang dimiliki anak seperti menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan sebagainya.
3. Konsep APE menurut Friedrich Wilhelm August Froebel
Froebel memandang bahwa anak memiliki sifat baik dan buruk yang muncul pada dirinya, hal tersebut dikarenakan pendidikan yang salah. Mengapa? Karena pada masa tahun pertama merupakan masa yang paling berharga untuk anak usia dini dalam membentuk jati dirinya. Oleh karena itu, pendidikan yang diberikan pada anak usia dini hendaknya dirancang dengan baik untuk kesuksesan anak di masa yang akan datang.
Untuk membimbing anak dalam mencari jati dirinya, Froebel memiliki tujuan pendidikan yang khusus terhadap anak usia dini. Aktivitas bermain yang diciptakan oleh Froebel ini mencakup beberapa kegiatan bermain, seperti gift atau hadiah, gerak badan dengan bertepuk tangan sambil bernyanyi, dan lain sebagainnya.
Alat Permainan Edukatif yang diciptakan oleh Froebel ini biasa disebut dengan Balok Blockdoss, dimana Balok Blockdoss ini ini berupa balok yang berukuran seperti kotak besar, dan balok kecil. Balok Blockdoss ini berkembang di Indonesia, dan biasanya dikenal dengan istilah kotak kubus dalam pendidikan AUD/TK. Adapun fungsi dari Balok Blocdoss atau Kotak Kubus ini adalah untuk melatih motorik halus dan meningkatkan daya nalar yang dimiliki anak.
4. Konsep APE menurut George Cruissenaire
Balok Cruissenaire, merupakan alat permainan edukatif yang diciptakan oleh George Cruissenaira. Latar belakang diciptakannya Balok Cruissenaire ini adalah sulitnya pemahaman matematika pada anak. Balok Cruissenaire ini sudah berkmbang di Indonesia, bahkan banyak dikembangkan di lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini baik di PAUD maupun di TK.
Balok Cruissenaire merupakan suatu alat permainan yang terbuat dari bahan kayu yang kemudian dibentuk menjadi balok, dan tersedia dalam berbagai warna dan juga berbagai ukuran. Dalam kegiatan pembelajaran, Balok cruissenair ini digunakan sebagai alat permainan untuk melatih kemampuan berhitung yang dimiliki anak.
Sekian paparan materi terkait konsep Alat Permainan Edukatif (APE) menurut beberapa ahli.
semoga bermanfaat :)