Mohon tunggu...
Muhamad Alfin Afrizal
Muhamad Alfin Afrizal Mohon Tunggu... Mahasiswa - autophile.

menulis apa yang ingin ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Anime "Perfect Blue": Ketika Manusia Tidak Bisa Membedakan Kenyataan dan Fantasi

29 Oktober 2022   14:15 Diperbarui: 29 Oktober 2022   14:20 16518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
poster film Perfect Blue (Via: Pinterest)

Apa yang Dialami Mima Digambarkan oleh Naskah Film

Setelah Mima lulus dari grup idol, dia bermain serial drama kriminal. Serial drama tersebut awalnya hanya memberi Mima satu dialog, sangat singkat. Tapi seiring berjalannya waktu, Mima mendapatkan dialog yang lumayan panjang.

Inti dari serial drama kriminal tersebut adalah seseorang yang tidak bisa membedakan antara kenyataan dan fantasi (sesuai sinopsis anime ini di atas). Hal itu sama seperti yang dialami oleh Mima semenjak dirinya melihat seorang Mima yang mengenakan pakaian idol.

Saya tidak menjelaskan lebih detail, biar kalian nanti mengetahuinya sendiri, haha.

Menggambarkan Kehidupan Seorang Aktris

Ini hanya opini saya saja. Tapi tentunya ini sudah sesuai kodratnya bahwa jika kita melakukan suatu pekerjaan, bukannya harus semaksimal mungkin?

Itulah yang dialami oleh Mima. Ada satu adegan yang di mana dirinya harus diperkosa. Mima awalnya ragu, dan manajernya pun sudah minta Mima untuk berhenti dan meminta pihak pembuat naskah untuk mengganti naskahnya.

Tapi Mima tetap melakukannya, karena ia berpikir akan secara akting saja. Begitulah, tapi melakukan pekerjaan secara maksimal adalah hal yang seharusnya kita lakukan, bukan hanya aktris saja.

Visual

Kalian pasti tau studio Ghibli, kan? anime ini memang bukan dikerjakan oleh studio Ghibli, tapi kesannya seperti menonton studi tersebut. Anime ini dikerjakan oleh studio Madhouse.

Kenapa seperti studio Ghibli? karena ini anime tahun 1997. Visualnya pun jadi terasa seperti studio Ghibli. Yah, menurut saya tidak begitu buruk visualnya dan nyaman-nyaman saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun