Mohon tunggu...
Alfi Lailatul Qodriyah
Alfi Lailatul Qodriyah Mohon Tunggu... Guru - Magister Pendidikan Biologi UNJ 2021

Mahasiswi Program Studi Magister Pendidikan Biologi (S2) - Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Argument-Driven Inquiry (ADI) untuk Menunjang Keterampilan Pembelajaran Abad-21

28 Desember 2021   10:46 Diperbarui: 28 Desember 2021   11:05 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) saat ini berkembang dengan sangat pesat. Banyak aspek dalam kehidupan yang dipengaruhi oleh perkembangan IPTEk tersebut. Aspek terbesar Keterampilan berpikir kritis dapat didefinisikan sebagai keterampilan tingkat tinggi yang memungkinkan peserta didik untuk melakukan penyelidikan dalam sebuah proses pembelajaran. Keterampilan tersebut perlu dilakukan peninjauan tidak hanya oleh guru atau instruktur tetapi juga oleh teman sejawat dengan tujuan untuk mengasah keterampilan berpikir kritis setiap peserta didik.

Model pembelajaran Argument-Driven Inquiry (ADI) dapat mendukung keterampilan tersebut karena tahapannya banyak melibatkan peserta didik dalam pembelajaran, untuk mengoreksi dan mengkritisi argumen peserta didik yang lainnya dalam sebuah kelas atau kelompok belajar. Argument-Driven Inquiry (ADI) adalah sebuah model pembelajaran yang di dalamnya memungkinkan adanya aktivitas peserta didik untuk mendesain pertanyaan penelitian untuk kemudian mereka akan merancang sebuah kesimpulan sendiri, serta memberikan kesempatan keada peserta didik untuk terlibat dalam sebuah sesi argumentasi yang di dalamnya melibatkan dengan berbagi ide, dukungan, untuk kemudian dan mendiskusikannya bersama.

Secara singkat, model pembelajaran ADI ini ialah sebuah model pembelajaran yang di dalamnya terdapat penekanan pada proses membangun/mengkonstruksi argumen dan memvalidasi argument atau pengetahuan tersebut melalui kegiatan penyelidikan. Model ini didesain untuk menciptakan sebuah kelompok belajar di mana peserta didik dapat memahami cara membuat penjelasan ilmiah, men-generalisasikan fakta-fakta ilmiah, melibatkan data-data untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ilmiah serta merefleksikan kembali hasil diskusi yang telah dilakukan.

Dalam praktiknya, model pembelajaran ADI seringkali dirancang agar peserta didik terlibat dalam sebuah praktikum selama penyelidikan laboratorium. Selain itu, peserta didik akan mendapatkan feedback/umpan balik dan bimbingan ekplisit untuk memperbaiki setiap aspek dari sebuah pengetahuan selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung.

Tahapan model ADI adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi Topik Utama

Pada tahap ini, guru menyajikan topik utama untuk dikenali oleh peserta didik. Topik utama yang diangkat dan dibahas oleh guru adalah topik yang berhubungan dengan peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar. Tahapan ini bertujuan agar peserta didik dapat fokus dan memusatkan konsetrasi pada pembelajaran, serta untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Selain itu, tahap ini juga bermaksud agar peserta didik memberikan perhatiannya kepada proses pembelajaran.

Aplikasi tahap awal ini dapat dilakukan dengan cara guru menampilkan sebuah video, menyajikan artikel maupun gambar atau persoalan yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari. Pada tahap ini guru juga mengajukan pertanyaan terkait topik yang telah dimunculkan, meminta peserta didik untuk menjawab dan membuat sebuah argumentasi. Argumentasi yang diberikan oleh peserta didik diharapkan terdiri atas klaim (claim), bukti (data) dan alasan, kemudian menuliskannya pada lembar kerja yang telah disiapkan.

2. Investigasi dan penghimpunan data

Tahap ini berisikan aktivitas peserta didik dalam melakukan proses penghimpunan/pengumpulan data. Data yang diperoleh dapat berupa hasil dari sebuah eksperimen/percobaan dalam kelompok atau tim. Tujuan dari eksperimen tersebut adalah untuk menemukan jawaban dari sebuah masalah atau pertanyaan yang diajukan oleh guru sebelumnya. Pada tahap ini peserta didik juga berkesempatan untuk menganalisa penjelasan atau data-data pada kelompok mereka masing-masing.

Untuk setiap investigasi, peserta didik akan memiliki daftar materi dan beberapa saran umum tentang cara mulai mengumpulkan data, akan tetapi tidak ada petunjuk rinci yang harus diikuti. Masing-masing kelompok peserta didik berhak untuk memutuskan apa yang harus dilakukan dan mengoordinasikan upaya mereka sehingga semua orang terlibat. Selama tahap model ini, tujuan instruktur laboratorium adalah untuk mendukung peserta didik saat mereka melakukan investigasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun