Mohon tunggu...
alfi hairunnisa
alfi hairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berkunjung ke Kampung Adat Cireundeu

10 Oktober 2023   11:19 Diperbarui: 10 Oktober 2023   11:23 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kelompok 2 pmm 3 upi (dokPri)

pada minngu, 08 oktober 2023 kami dari PMM 3 universitas pendidikan indonesia berkunjung ke kampung adat cireundeu,kota cimahi,jawa barat. tujuan kita kesana agar menambah wawasan dan juga  pingin mengetahui penduduk masyarakat yang ada di kampung adat cireundeu.

pada saat kami sampai di kampung cireundeu kami rombongan pmm3 upi di arahkan di balai rumah penduduk untuk istrahat sejenak sebelum mendaki,ketika sudah berkumpul semua kami di jelaskan beberapa hal yang ada di kampung adat cireundeu tujuannya agar kami mengetahui beberapa hal yang ada di kampung cireundeu mulai dari larangannya,adatnya,kesenian,makanannya dll. 

Cireundeu berasal dari istilah yang diambil dari kata ci yang artinya air dan reundeu yang artinya tumbuhan,karena kampung ini memiliki banyak sekali populasi pohon reundeu. pohon reundeu sendiri ialah pohon untuk bahan obat herbal. maka dari itu di sebut juga kampung adat cireundeu. Masyarakat Kampung Cireundeu sendiri  tidak jauh beda dengan masyarakat biasa hanya saja memiliki keunikan sendiri yaitu masyarakatnya sejak dulu tidak pernah mengkonsumsi nasi (beras padi) tetapi mengkonsumsi rasi (beras singkong) karena rasi (beras singkong) salah satu warisan budaya yang telah diturunkan secara turun menurun.  

kampung cireundeu masi memiliki  upacara adat sampai sekarang,yaitu Proses upacara yang sebelumnya makan rasi singkong pindah mengonsumsi  nasi,kemudian proses pernikahan,dan terakhir proses kematian.kampung cireundeu sendiri yang membedakan dalam upacara adat pernikahan yaitu ketika menikah yang jadi ijab qobulnya adalah perempuan . ada 3 hutan  larangan  yang tidak di masuki.

GUNUNG 903 MDPL (dokPri)
GUNUNG 903 MDPL (dokPri)

seperti gambar di atas  kami mendaki hutan yang ada di kampung adat cireundeu yang boleh dimasuki,kami sudah di jelaskan beberapa hal ketika masuk di hutan tersebut yang pertama tidak boleh memakai baju yang berwarna merah, kemudian ketika mendaki tidak boleh menggunakan alas kaki. setelah sampai di atas puncak kami mengikuti tradisi yaitu menutup mata sejenak sampai beberapa menit dengan di mainkan musik adat jawa. kemudian kami di persilahkan untuk menikmati pemandangan yang ada di puncak yang ada di kampung cireundeu.

kesenian angklung (dokPri)
kesenian angklung (dokPri)
Kampung Adat Cireundeu memiliki potensi kesenian dan kebudayaan yang sangat beragam, mulai dari Alat musik hingga tari tarian tradisional. Jenis-jenis kesenian alat musik yang ada di Kampung Adat Cireundeu yaitu Angklung Buncis, Karinding, Gondang, Celempung, Gamelan Degung, Kecapi Parahu (Tembang Sunda), dan Kacapi Siter (Kawih Sunda). Namun, yang paling populer dan menjadi ciri khas di Kampung Adat Cireundeu yaitu Kesenian Alat Musik Angklung Buncis.


Angklung buncis merupakan kesenian alat musik yang berasal dari Kuningan, Jawa Barat dan biasa dimainkan pada upacara adat yang berhubungan dengan Dewi Sri atau Nyai Sri Pohaci sebagai bentuk penghormatan dan juga berharap agar hasil panen berlimpah dan terhindar dari hama. Angklung buncis yang berada di Kampung Adat Cireundeu merupakan kreasi dari sesepuh adat masyarakat Paseban di Cigugur, yaitu Pangeran Djatikusumah. Di Kampung Adat Cireundeu, Angklung buncis sering kali ditampilkan pada acara penyambutan tamu/ wisatawan, upacara adat seperti upacara Tutup Taun Ngemban Taun, dan pada ritual tertentu. Angklung Buncis sendiri memiliki arti yaitu Budaya Urang Numutkeun Ciri Insan Sunda.

Untuk lebih jelasnya mengenasi kesenian angklung buncis,  dapat diakses melalui link sebagai berikut ini:

https://kesenianalatmusik.carrd.co

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun