Mohon tunggu...
Andin Alfigenk AnsyarullahNaim
Andin Alfigenk AnsyarullahNaim Mohon Tunggu... Administrasi - biasa saja

orang biasa saja, biasa saja,,,

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mencari UKM Baru dalam JNE Kopiwriting Banjarmasin

25 Agustus 2019   18:12 Diperbarui: 25 Agustus 2019   18:28 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesan pertama saya saat mendengar paparan tentang UKM adalah biasa saja. Bayangan saya kembali kepada suatu kejadian rutin puluhan tahun yang lalu, rutinitas pameran pembangunan yang setiap tahun menampilkan produk produk UKM yang selalu sama setiap tahunnya.

Begitu pula hari ini, dalam acara JNE Kopiwriting yang bekerja sama dengan kompasiana,  paparan  pembicara sebagai nara sumber dari pemerintah juga ternyata masih tidak jauh berbeda dengan bayangan saya yang masih mengandalkan berbagai produk sederhana berbagai jenis ayaman dan olahan makanan lokal.

Saya sudah mencoba menerka-nerka apa penyebab dari stagnannya perkembangan variasi produk dari UKM selama puluhan tahun, yang seolah  tidak berbanding lurus dengan semakin pesatnya informasi di abad 21 yang mengglobal  dimana berbagai produk dari berbagai dunia dapat kita ketahui dan dapat kita tiru.

Tapi bisa saja berbagai informasi itu tidak sampai kepada masyarakat sehingga jiwa kreasi dan kreatif mereka pun masih belum muncul, begitu banyak barang-barang yang kita gunakan setiap hari yang mungkin sebenarnya bisa dibuat oleh para UKM disini, tapi jiwa  itu tetap sulit ketika informasi  memang belum sampai kepada masyarakat.

Bagi saya UKM tidak harus selalu adalah Produk anyam-anyaman atau makanan lokal saja, yang puluhan tahun selalu dibangga-banggakan itu, UKM harus bisa mampu berkembang untuk menghasilkan berbagai jenis variasi produknya dengan teknologi yang lebih tinggi dan maju.

UKM tidak harus selalu dimulai oleh para ibu-ibu dikampung, tapi sebaiknya oleh para milenial yang penuh kreasi dan keberanian dalam menghasilkan produk.

Stimulus harus dilakukan, tidak harus muluk, saya tidak membayangkan harus melaksanakan pelatihan yang berbiaya besar, atau tentang permodalan yang dianggap momok pembunuh semangat bagi pikiran banyak orang dan mematahkan harapan, ekspektasi saya cukup dengan membuat sebuah buku ensiklopedia usaha kecil.

Buku  tersebut sebaiknya memberikan informasi berbagai jenis produk yang dapat diusahakan oleh UKM, sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi secara nyaman dan mungkin bisa merangsang daya kreasi masyarakat khususnya bagi para milenial.

JNE sebagai perusahaan jasa pengiriman tentu mempunyai data tentang berbagai jenis produk yang pernah dikirimkan lewat mereka, yakin saja JNE sebenarnya mampu membuat buku ensiklopedia tersebut sesuai dengan pengalaman JNE sendiri, ini akan saling menguntungkan karena JNE sudah pasti akan mendapatkan keuntungan sebanding dari semakin bervariasinya berbagai produk usaha kecil ini.

Lalu apakah banjarmasin dan kota sekitarnya akan lebih mampu menggerakan UKM? Banjarmasin sebagai ibukota provinsi dan pusat ekonomi mempunyai sejarah panjangnya sendiri dalam menjadi pusat perdagangan regional, pengaruh banjarmasin adalah pengaruh regional khususnya di pulau kalimantan, dengan cara pandang seperti itu semestinya pemangku kebijakan di Banjarmasin menyadari potensinya tersebut dan bisa melirik lebih jauh diluar banjarmasin di daerah-daerah yang dipengaruhinya.

Melihat bahwa beberapa daerah di kalimantan selatan sebenarnya mempunyai kemandirian indrustrinya sendiri khususnya untuk memenuhi berbagai jenis kebutuhan barang sederhana keseharian masyarakat kalimantan selatan. Seperti peralatan dapur dan pertanian yang diproduksi di wilayah Negara Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang ratusan tahun sangat akrab dengan berbagai produksi barang-barang logam. 

Nah, dengan pengalaman dan keahlian ratusan tahun tersebut seharusnya dapat ditingkatkan lagi jenis produk yang dihasilkan, misalnya saja spare part berbagai jenis kendaraan.

Spare part memang memerlukan teknologi yang lebih maju, tapi hal itu tetap bisa diproduksi dalam skala kecil atau rumahan, sehingga UKM bisa berkembang lagi, apalagi jika produk yang dihasilkan memang berdaya saing.

Kalimantan juga merupakan penghasil kayu, jika selama ini kayu hanya dijual mentah keluarga pulau atau di ekspor keluar negeri maka tidak salahnya juga jika dibangun produksi berbagai jenis ulahan kayu dengan kualitas lebih baik, jika tak mampu memproduksi jenis mebel berkualitas maka tak mengapa memproduksi berbagai jenis ulahan kayu lainnya yang lebih kecil, misalnya saja kota perhiasan atau yang lainnya yang dapat dijual secara online dan dapat dikirim dengan cepat lewat pengiriman JNE misalnya. Dengan berbagai jenis kayu di kalimantan maka bisa didapat berbagai jenis kwalitas barang juga.

Kalimatan selatan juga merupakan salah produsen karet dunia dengan sejarah panjang dan kwalitas terbaik tapi kita tidak menemukan produksi turunan karet di Kalimantan Selatan, sedangkan kita tahu bahwa karet selalu hadir dalam keseharian kita dalam hampir 80 persen barang kebutuhan kita. 

Salah satu kendala kita mungkin pengetahuan dan teknologi itu tadi yang sebenarnya saat ini sudah bukan menjadi permasalahan lagi, tapi tetap saja kita memerlukan stimulus tadi.

Andai ada produk sandal jepit saja saya pikir sudah sangat luar biasa melihat pasar ratusan juta pasang kaki yang memerlukan sandal jepit,  atau karet spare part sepeda motor, karet kecil yang diperlukan oleh jutaan seperda motor dinegara ini, dan belum lagi hal lainnya.

Semoga sedikit tulisan ini bisa memberikan semangat, terima kasih kepada Kompasiana dan JNE dalam acara kopiwriting kamis  tanggal 22 Agustus kemarin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun