Mohon tunggu...
Andin Alfigenk AnsyarullahNaim
Andin Alfigenk AnsyarullahNaim Mohon Tunggu... Administrasi - biasa saja

orang biasa saja, biasa saja,,,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jejak Kaki Islam di Hulu Sungai Tanah Banjar

17 September 2017   08:57 Diperbarui: 31 Januari 2019   13:10 4563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kiai Wira negara (loerah Andin Assin,, Kiai Van Barabai, Fhoto 1880, sumber KTILV Belanda


JEJAK KAKI ISLAM DI HULU SUNGAI TANAH BANJAR

Oleh: Andin Alfianoor Ansyarullah Naim

Tidak salah jika mencari titik akar islam di tanah banjar begitu sulitnya, mengingat tidak banyak data yang bisa didapatkan, tidak banyak penelitian yang dilakukan dan dipublikasikan dan lebih banyak spekualitive yang tidak berdasar kuat beredar yang seolah menjadi pakem nan tak dapat digugat, ada yang menyebut sejarah islam tanah banjar hidup melalui mitos yang hidup dan selalu diperbaharui dengan berbagai motivasi dan bias, sebenarnya saya tidak terlalu setuju dengan diksi diatas namun saya harus jujur itu sangat menarik.

Salah satu motivasi saya dalam meneliti dan menulis sejarah dan silsilah beberapa keluarga di Hulu Sungai dikalimantan selatan adalah ingin membuktikan keberadaan keturunan para pengislam awal di abad ke 16. Ini menjadi penting karena akan memberikan jawaban beberapa pertanyaan akan sejarah islamisasi tanah banjar yang belum terjawab dengan memuaskan.

Sementara ini banyak orang yang puas dengan penulisan sejarah yang ada, Hal ini lah yang menjadi kegelisahan penulis, diskusi tentang sejarah islam banjar cenderung liar dan mengawang-ngawang, tidak digawangi oleh para akademisi sehingga rapuh secara ilmiah.

Tapi memang bukanlah mudah dikarenakan langkanya data otentik yang sulit didapatkan. Kesulitan ini sangat mendasar sehingga banyak pertanyaan yang tidak dapat terjawab dengan baik.

Beberapa orang mempergunakan kekosongan jawaban tersebut dengan mengisinya dengan cerita-cerita mistik yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat awam yang haus akan sejarah menjadi terpuaskan dengan jawaban-jawaban yang tidak dapat dipertanggung jawabkan tersebut, thus beredarlah berbagai cerita sejarah yang berbau mistik yang sebagian ditulis dalam buku-buku.

Sebagai orang banjar Hulu Sungai, sedikit banyak saya memahami karakter orang-orang sekitar saya, memang sifat kritis tidak lah menjadi kebiasaan dan menjadi tanda ketidaksopanan, banyak faktor yang melatarbelakangi hal ini.

Konflik di masyarakat pun terjadi, semisal yang pernah menjadi pemberitaan media massa adalah kasus kubur datu Dayan di desa Rantau Kaminting di Barabai. Terjadi konflik antara masyarakat setempat dengan beberapa pendatang dari daerah sebelah yang membangun sebuah kubur disebuah perkebunan, para pendatang tersebut mengabarkan sebuah cerita yang katanya berdasarkan informasi gaib, mereka membangun permanen kubur tersebut dan membuat pengajian rutin. Masyarakat awam pun datang berduyun-duyun dan percaya dengan sepenuh hati akan sejarah yang diceritakan atas kubur tersebut. Ketika kubur itu dibongkar, mereka tidak menemui apa-apa, kubur itu hanya kosong belaka. Kabar yang tersebar mengatakan mereka para pembuat kubur dengan enteng menjawab bahwa penghuni kubur tersebut telah berpindah ke kubur yang lain didaerah yang lain.

Kasus pembangunan kubur dengan dasar mistik tersebut sampai saat ini masih banyak terjadi dibanyak tempat di tanah banjar, beberapa kubur dibangun secara permanen dan megah, baik di kota dan di desa-desa, diziarahi secara rutin, dan dibuatkan cerita sejarahnya sendiri. Kita hampir kesulitan membedakan yang mana kubur tokoh yang benar dan kubur tokoh yang dibangun berdasarkan mistik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun