Mohon tunggu...
Alfiansyah Syah
Alfiansyah Syah Mohon Tunggu... Warga Negara Indonesia -

Penikmat Senja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Babi: Kalau Perikemanusiaan adalah Hal yang Tak Sia-sia

18 Desember 2017   01:49 Diperbarui: 18 Desember 2017   02:15 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Penjahat luluh mendengar kata-kata Fio.

Tapi, segala macam kata-kata bijaksana tak berlaku bagi Babi.

"Itu semua bohong," jelas Babi. Hahahaha.

Berkat perkataan bijaksana Fio, pesawat milik Babi tak jadi dirusak. Sebagai jaminan, mereka tetap harus membawa Babi.

Nah, di sinilah si sombong Curtiss datang secara tiba-tiba dari atas tebing. Curtiss yang ingin menjadi bintang Hollywood ini mengajak Babi duel udara. Ini juga yang dinanti-nantikan Babi. Fio sebagai penengah, menyederhanakannya dengan taruhan.

Taruhannya, jika Curtiss menang, ia berhak menikahi Fio. Jika Babi menang, maka Curtiss harus melunasi utang-utang Babi yang menumpuk di kakeknya. Deal!

Aliansi "bajak laut udara" bubar untuk menyiapkan duel yang sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat Andratik.  Babi berterima kasih dengan keberanian Fio.

Malamnya Babi mengecek peluru dengan lampion seadanya. Sedangkan, Fio tidur-tiduran. Setengah tertidur, samar-samar Fio melihat Babi kembali menjadi manusia. Tapi itu hanya seklias mata. Penasaran, ia bertanya kenapa Marco Pagot  dikutuk menjadi Babi.

Marco bercerita, ketika itu, Perang Dunia I terakhir di musim panas. Marco yang kala itu masih terbang bersama kelompoknya dan Berlini, salah satu kawan karibnya yang baru saja menikah dengan Nona Gina, terdesak di perang yang tidak direncanakan. Pesawat berjatuhan dikedua belah pihak. Sampai ia melihat Berlini pun juga kalah dipeperangan dan hanya ia sendiri saja.

Tiba-tiba pesawatnya di bawah ke atas langit dengan tubuh yang mati rasa. Jauh ia memandang, yang dilihat hanya langit yang berwarna aneh, cahaya putih cemerlang

"Langitnya sangat indah, dengan garis awan yang aneh," cerita Babi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun