Mohon tunggu...
Alfianita Latif Marza
Alfianita Latif Marza Mohon Tunggu... mahasiswa ilmu komunikasi uin sunan kalijaga (24107030102)

mahasiswa ilmu komunikasi uin sunan kalijaga (24107030102)

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Toko Roti Aren Solo: Surga Kecil Para Pecinta Roti

13 Juni 2025   21:05 Diperbarui: 13 Juni 2025   21:05 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi 

Jika Anda seorang penikmat roti sejati dan suatu hari berada di Kota Solo, maka satu tempat yang wajib Anda singgahi adalah Toko Roti Aren Solo. Terletak di sudut kota yang tak terlalu bising, toko ini bukan sekadar tempat membeli roti, melainkan juga ruang nostalgia, aroma manis, dan kehangatan tradisi yang sulit dijelaskan hanya dengan kata-kata.

Saya pertama kali mengetahui toko ini dari cerita seorang teman yang memang gemar berkeliling mencari camilan lokal. "Kamu harus coba roti dari Toko Aren. Lembutnya beda, dan wanginya bikin nagih," katanya penuh semangat. Rasa penasaran membawa saya menyusuri jalan-jalan kecil di Solo hingga akhirnya menemukan toko yang tampak sederhana namun ramai dikunjungi pembeli.

Sederhana Tapi Menggoda
Bangunannya tidak mencolok. Sebuah ruko kecil dengan plang bertuliskan "Toko Roti Aren" tanpa desain yang berlebihan. Tapi begitu pintu terbuka, aroma roti yang baru matang menyambut dengan hangat. Ada bau manis dari gula merah, gurih dari mentega, dan aroma khas roti yang baru keluar dari oven. Sejenak, saya merasa seperti anak kecil yang sedang menunggu bekal sarapan dari dapur ibu.

Etalasenya penuh dengan berbagai jenis roti dan kue tradisional. Mulai dari roti tawar lembut, roti sobek dengan isian cokelat, hingga kue basah dan jajanan pasar yang masih dibungkus daun pisang. Namun satu yang menjadi andalan di sini adalah roti dengan sentuhan gula aren, yang menjadi ciri khas toko ini.

Roti dengan Cita Rasa Lokal
Berbeda dengan roti pada umumnya yang cenderung menggunakan gula putih atau isian modern seperti keju dan daging, roti di sini mengambil pendekatan yang lebih tradisional. Gula aren menjadi bahan utama dalam beberapa varian roti, memberikan rasa manis yang lebih dalam, aroma yang khas, dan tentu saja lebih sehat secara alami.

Salah satu favorit saya adalah roti gulung isi kelapa dan gula aren. Teksturnya lembut, tidak terlalu manis, dengan rasa legit yang meresap sampai ke dalam. Kombinasi kelapa parut yang sedikit gurih dengan manisnya gula aren menciptakan rasa yang akrab namun tetap istimewa. Setiap gigitan membawa kenangan masa kecil saat menikmati jajanan pasar di rumah nenek.

Selain itu, ada juga roti sobek gula aren yang cocok dijadikan teman minum teh atau kopi di sore hari. Teksturnya empuk dan bisa dinikmati oleh segala usia. Tak heran jika pembeli yang datang ke toko ini tidak hanya anak muda, tapi juga orang tua yang rindu cita rasa teman.
Pemilik toko yang juga ikut melayani pembeli tampak akrab dengan para pelanggan tetap. Senyum hangat, sapaan yang tulus, dan kesediaan menjelaskan setiap jenis roti membuat suasana toko terasa seperti rumah sendiri.

toko ini memilih untuk tetap mempertahankan sentuhan personal. Meskipun kini mereka juga menerima pesanan lewat media sosial dan aplikasi pesan antar, pengalaman langsung berbelanja di toko tetap tak tergantikan.

Toko Roti Aren punya semangat besar untuk menjaga warisan rasa lokal. Mereka tidak tergoda untuk mengikuti tren roti modern semata, tapi justru mengembangkan kreasi yang mengangkat bahan-bahan khas Indonesia seperti gula aren, kelapa, dan tape singkong.

Dengan mempertahankan kualitas, menjaga rasa otentik, dan terus berinovasi, toko ini telah membangun komunitas pelanggan setia yang tak hanya berasal dari Solo, tapi juga luar kota. Beberapa pelanggan bahkan menjadikan toko ini sebagai langganan oleh-oleh ketika berkunjung ke Solo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun