Setelah merasa cukup beristirahat di saung Pos 2 dan sembari menikmati cemilan yang kami bawa, kaki pun langsung melanjutkan perjalanan ke Pos 3. Saya pun memberikan informasi, bahwa dari pos 1, pos 2 dan sampai warung merupakan track paling landai, dan setelah warung tersebut barulah kita akan melakukan “pendakian” yang sebenarnya. 09.05 kami pun sampai di warung titik pendakian dengan jalur landai, setelah ini kami akan menuju bukit Wanapa yang berada dibalik warung dan memulai pendakian ke Puncak Kuta yang sejatinya sudah terlihat dari Bukit Wanapa.
Bukti Manapa menuju pos 3 cukup terbuka untuk vegetasinya dan awan pun mulai menyingkir dari atas kepala kami, sehingga terik panas langsung tepat di belakang kami. Dari sini saya sering menyebutkan tingkat elevasi yang sudah kami tempuh, saya sengaja menyebutkan “peningkatan elevasi” yang cenderung masih di kisaran 200-300an saya tidak menyebutkan elevasi ketinggian total, agar teman-teman tidak menyadari bahwasannya puncak sudah dekat. Betul saja, track ini cukup menantang, beberapa kali kami berhenti untuk sekedar minum ataupun berteduh dari panasnya track waktu itu.
Setelah 35 menit berjalan menaiki tanjakan Bukit Manapa pukul 09.45 kami pun sampai di persimpangan Curug Mariuk dan Pos 3 yang mana curug tersebut menjadi destinasi kedua kami setelah puncak Kuta, kami pun beristirahat cukup lama sembari bercengkrama dengan pendaki asal Jakarta yang sedang beristirahat juga, kembali saya pun menginfokan peningkatan elevasi yang masih di 300an dan langsung disambut dengan tarikan napas panjang oleh Wanita Cimanggu dan Bu Rani hihihi maaf ya bu-ibu, padahal elevasi total di apps saya sudah menunjukan 1002 MDPL yang tandanya, kurang dari 48 MDLP dengan durasi 10-15 menit kami seharusnya sudah sampai di puncak Kuta.
Setelah puas beristirahat kami pun melanjutkan perjalanan menuju pos bayangan, vegetasi dari persimpangan Curug Mariuk dan Pos tiga menuju pos bayangan mulai tertutup rapat dengan pepohonan hijau, apalagi dengan banyaknya bonus track landai dan turunan membantu kami cepat untuk meng-charger tenaga kami.
Tak terasa kami pun sampai di Pos bayangan kurang dari 5 menit perjalanan, teman-teman pun mulai sumringah tersenyum karena dari pos bayangan sudah sangat dekat menuju puncak. Terlihat jelas Kecantikan ibu-ibu ini belum luntur, tandanya ini belum seberapa bagi mereka, walaupun tadi sempat terdengar guyonan dari Wanita Cimanggu untuk ingin turun saja kwkwkwk. Setelah puas mengabadikan moment dengan pose bak model papan menengah, kami pun melanjutkan perjalanan menuju puncak Kuta dengan formasi yang masih sama. Abang Askeri masih didepan, saya pun menginfokan ke beliau, sekiranya melihat bebatuan besar dan tali, berarti itulah puncak, sontak beliau pun berteriak, Puncaaaaak. Yup, kami sudah berada persis di bawah puncak Gunung Kuta dan tinggal mendaki bebatuan ini saja, ibu-ibu yang mendengar teriakan Abang Askeri pun langsung berkata “oh gini aja? Kok gak capek ya?” hihih bangga saya mendengar kata-kata itu, tandanya semuanya menikmati pendakian tanpa merasa kelelahan yang berarti.