Mohon tunggu...
Alfian Dzaka Fadhil. R
Alfian Dzaka Fadhil. R Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa yang sibuk dikejar deadline

Skill yang sangat dikuasai: rebahan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Konservasi Satwa Liar Langka

15 Juni 2022   23:17 Diperbarui: 15 Juni 2022   23:29 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://sumatra.bisnis.com/read/20220425/533/1526700/dua-harimau-sumatra-ditemukan-mati-di-aceh-timur

Akhir-akhir ini warga dunia maya Indonesia dihebohkan dengan penemuan tiga harimau Sumatera yang mati terjerat di Aceh. Pelaku sudah diamankan oleh Kepolisian Resort Kabupaten Aceh. Pelaku mengaku tidak berniat untuk menangkap harimau tetapi mereka berniat untuk menangkap babi hutan untuk dijual ke Sumatera Utara.

Setelah kejadian tersebut, di Riau tepatnya Kabupaten Bengkalis ditemukan seekor gajah betina mati di sekitar area konsesi PT Riau Abadi Lestari. Setelah dilakukan nekropsi oleh tim medis BKSDA Riau, diketahui bahwa gajah tersebut tengah hamil dengan usia kandungan 22 bulan dan sebentar lagi akan melahirkan.

Sumber: RIMBA SATWA FOUNDATION (RSF) 
Sumber: RIMBA SATWA FOUNDATION (RSF) 
Kemudian para netizen menyarankan untuk memelihara satwa-satwa yang terancam punah tersebut dirawat secara perorangan atau mandiri. Hal tersebut mengundang perdebatan, ada netizen yang mendukung rencana tersebut karena mereka beranggapan kalau hutan atau habitat asli dari satwa-satwa liar telah rusak sehingga tidak ada lagi tempat yang aman untuk mereka.

Tetapi, ada juga beberapa netizen yang kontra dengan hal itu karena bila satwa liar kita pelihara mandiri maka kita juga merampas kebebasan mereka. Langkah tersebut juga bertentangan dengan salah satu prinsip dari Animal Welfare yaitu bebas mengekspresikan tingkah laku yang normal. Satwa yang tidak terbiasa hidup dalam kandang tidak dapat mengekspresikan dirinya secara utuh.

Sumber: https://www.dw.com/id/kebun-binatang-tempat-memelihara-atau-menyiksa/a-16216565
Sumber: https://www.dw.com/id/kebun-binatang-tempat-memelihara-atau-menyiksa/a-16216565
Jika satwa liar kita domestikasi maka kita memegang penuh kendali makan, aktivitas, hingga siklus reproduksi mereka. Meskipun kita merawat satwa liar yang dari kecil sudah terbiasa dengan kehadiran manusia mereka masih punya naluri liar untuk menyerang kita sebagai pemilik. Maka dari itu memelihara satwa liar secara mandiri bukanlah langkah yang tepat.

Netizen yang kontra menyarankan untuk memperbaiki sistem pengamanan seperti memperbaiki pagar pembatas dari taman margasatwa serta memberikan kawat berduri agar tidak ada yang dapat melintasi. Serta memperbaiki sistem patroli pada taman margasatwa agar orang-orang tidak mudah untuk masuk kawasan taman margasatwa. Selain itu, Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan seharusnya dapat menambah hukuman bagi pelaku-pelaku pembunuhan satwa liar. Selain peran pemerintah selaku pembuat kebijakan, peran masyarakat juga sangat diperlukan untuk menyelamatkan satwa-satwa liar dari kepunahan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun