Mohon tunggu...
Alfian Nur Mujtahidin
Alfian Nur Mujtahidin Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Sekolah Dokter Semester 7 | Penggemar Bulutangkis | Bermimpi suatu saat bisa jadi Penulis\r\nTwitter : @alfiannurm

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Hasil Final Badminton Taiwan Open 2014

20 Juli 2014   23:08 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:46 947
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Embedded image permalink

Minggu ini, kejuaraan Taiwan Open GP Gold 2014 yang berlangsung di Taipe memasuki babak Final, tiga wakil Indonesia beradu kekuatan untuk menjadi juara di ajang GP Gold dengan hadiah 200.000 USD ini. Masing-masing ada ganda campuran muda Indonesia, Alfian Eko/Anissa Saufika, Ganda Putri terbaik Indonesia Gresyia Polli/Nitya Krishinda, dan Ganda Putra Hendra Aprida/Andre Adistia.

Babak final yang berlangsung pukul 11 pagi waktu Indonesia, diawali dari partai Ganda Campuran. Alfian yang berpasangan dengan Anisa bersua ganda campuran muda Tiongkok, Liu Yuchen/Yu Xiahoan. Peraturangan sesama pebulutangkis muda ini serta antar dua negara dengan tradisi bulutangkis kuat di dunia seolah menjadi awal baru persaingan bulutangkis Indonesia dan Tiongkok, setelah era Owi/Butet, Xu Chen/Majin, dan Zhang/Yunlei.

Sayang, penampilan prima Alfian/Anisa yang menawan sejak turnamen digelar sepertinya gagal ditunjukkan dibabak final kali ini. Pertandingan nan cepat dan energik dari pasangan Tiongkok gagal dibendung oleh Alfian/Anisa, ditambah banyaknya kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh pasangan Indonesia, membuat pemain Tiongkok berhasil keluar sebagai juara, dengan dua set langsung 21-12; 21-14.

Gambar : Podium Juara Ganda Campuran Taiwan Open 2014 (sumber:screenshot)

Setelah Indonesia kehilangan asa meraih gelar di ganda campuran, ganda putri Indonesia, Greysia Polli/Nitya Krishinda yang turun di partai ketiga mencoba meraih asa dengan melawan pasangan Juara Dunia, Rangking 5 asal Tiongkok, Wang Xiaoli/Yu Yang. Set pertama berjalan adu serangan antar dua ganda putri terkuat dari dua negara dengan tradisi bulutangkis berjalan seru. Tak jarang, kedua pasangan saling melancarkan serangan-serangan yang cukup keras, apalagi Wang Xioli merupakan salah satu pemain putri dengan kecepatan smash yang cukup tinggi. Namun, penampilan prima dari Greysia/Nitya dalam membendung serangan Tiongkok malah membuahkan poin bagi Indonesia. Return defense dari Greys/Nitya malah membuat pasangan Tiongkok kehilangan akal untuk menyerang. Disisi lain, Gryes/Nitya yang dikenal sebagai ganda putri dengan tipe bermain rally, pada partai final ini tidak mereka keluarkan, tak jarang Nitya melakukan serobotan-serobotan bola yang akurat dan mengarah kebadan lawan. Set pertama pun berhasil diraih Greys/Nitya.

Memasuki set kedua, pertandingan masih dipegang oleh Greys/Nitya, bahkan nampak Yu/Wang kesulitan keluar dari tekanan pasangan Indonesia. Kejelian pelatih dan pemain Indonesia dalam melihat situasi ini, tidak disia-siakan, mereka terus memborbardir pasangan Tiongkok. Greys/Nitya pun berhasil menjadi juara setelah menang 21-18 di set pertama, dan menang cukup mudah di set kedua dengan 21-11.

Kemenangan ini menjawab keraguan banyak pihak akan prestasi dari Greys/Nitya, maklum permainan Greys/Nitya yang buruk di Uber Cup dan Indonesia Open dibayar tuntas oleh mereka di partai final hari ini. Head to head mereka pun kini menjadi sama 2-2. Yang lebih spektakuler lagi, Greys/Nitya tidak pernah kehilangan satu set pun sepanjang turnamen ini.

Pasangan Indonesia lainnya yang akan turun ke partai Final adalah Hendra Aprida/Andre Adistia akan turun dipartai terakhir melawan ganda muda Tiongkok Liu Yuchen/Li Junhui.

Juara di sektor Tunggal Putra dirbut oleh Lin Dan yang mengalahkan rekan senegaranya Wang Zhengming dua set langsung 21-19; 21-14. Sedangkan Tunggal Putri berhasil direbut oleh Sung Ji Hyun yang berhasil mengalahkan wakil Tiongkok Liu Xin, dua set langsung pula 21-13; 21-18.

Gambar : Screenshoot detik-detik kemenangan Hendra/Adistia.

Partai terakhir, ganda putra Hendra/Adistia bertemu Li Junhui/Liu Yuchen. Set pertama, pasangan Indonesia bermain sangat cerdik dan taktis. Li Junhui yang tinggi sangat dibatasi untuk melakukan serangan. Bola-bola setengah dan drive dimainkan oleh pasangan Indonesia. Alhasil, set pertama berhasil direbut oleh Hendra/Adistia 21-14. Memasuki set kedua, Li/Liu mencoba merubah taktik, pasangan Indonesia pun terjebak dalam taktik yang dibuat pasangan Tiongkok, lancaran smash-smash gagal dibendung Hendra/Adistia. Set kedua pun lepas. Memasuki set ketiga, Hendra/Adistia mencoba bermain taktis kembali, penempatan bola-bola yang akurat berhasil membuat pasangan Tiongkok kesulitan. Lancaran smash-smash pun tidak bisa dilancarkan dengan optimal. Sempat unggul jauh 15-7 untuk pasangan Indonesia, Liu/Li mencoba mengejar hingga 15-12. Beruntung, pasangan Indonesia bangkat dan menyudahi set ketiga dengan 21-15.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun