Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Beralih dari Pertalite ke Pertamax, Beginilah Kesan yang Saya Dapatkan

31 Juli 2021   07:59 Diperbarui: 31 Juli 2021   19:01 4581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi isi bahan bakar di SPBU. Sumber: TRIBUNNEWS/HERUDIN

Beberapa bulan yang lalu saya memutuskan untuk beralih dari bahan bakar pertalite ke pertamax untuk mobil saya. Walaupun sesungguhnya secara kompresi, kendaraan itu masih bisa diisi dengan pertalite. 

Jujur saja sebenarnya dulu dari kondisi barunya, mobil itu selalu diisi dengan pertamax. Namun ketika harga per liternya cukup jauh, saya menggantinya dengan pertalite. 

Jadi saya pernah melakukan downgrade bahan bakar pada kendaraan saya. Belakangan saya ketahui bahwa downgrade bahan bakar ini sangat tidak disarankan karena bisa memicu munculnya kerak pada tangki yang berakibat pada perawatan jangka panjang.

Mengapa saya memutuskan beralih dari pertalite ke pertamax?

Pertama, pertamax memiliki kadar oktan yang lebih tinggi. Pertamax memiliki oktan 92 berbanding pertalite dengan oktan 90. Dengan oktan yang lebih tinggi maka lebih ramah lingkungan. Ini sejalan dengan program pemerintah untuk menekan polusi udara dengan menerapkan standar emisi Euro 4. Emisi standar ini membutuhkan bahan bakar dengan RON minimal 91.

Kedua, pertamax menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna. Performa mesin menjadi lebih bagus.

Ketiga, pertamax lebih bersih. Bahan bakar ini dapat membersihkan ruang bakar dari tumpukan deposit karena memiliki kandungan pembersih (cleansing). Dalam jangka panjang, ini akan berefek pada perawatan kendaraan.

Beralih dari pertalite ke pertamax sesungguhnya bukanlah keputusan yang sulit selama kita mengerti perbedaan kualitas antara keduanya. Memang secara rupiah, harga per liter pertalite lebih murah. 

Di Jakarta pertalite dijual seharga 7.650 / liter berbanding 9.000 /  liter pertamax. Selisih harganya cukup jauh. Apalagi konsumsi bahan bakar mobil lebih besar. 

Bila selisih ini dikalikan maka dalam sebulan lumayan ngirit juga dikantong. Tetapi itu anggapan saya dulu. Aktualnya ternyata tidak demikian. Setidaknya begitulah yang saya rasakan.

Mengisi bahan bakar pertamax. Gambar: tribunnews.com/ TRIBUN MEDAN/ RISKI CAHYADI
Mengisi bahan bakar pertamax. Gambar: tribunnews.com/ TRIBUN MEDAN/ RISKI CAHYADI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun