Sekolah Khusus dengan Pengantara Bahasa Inggris, Masihkah Efektif?

Memori membawa saya untuk sejenak mundur kebelakang ke masa SMA. Saya diterima di sebuah SMA negeri di Kota Solo di kelas khusus yang diberi nama Imersi. Kelas imersi merupakan program dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. 

Imersi ialah kelas khusus yang bahasa pengantar mata pelajarannya dihantarkan dalam bahasa Inggris. Tentu tidak semua kelas. Imersi hanya membuka 2 kelas dari total 11 kelas dalam satu angkatan kami. Karena kelas khusus, jumlah siswa dalam satu kelas pun dibatasi hanya 24 siswa yang normalnya 40 siswa. 

Imersi merupakan program baru kala itu. Kami adalah angkatan pertama. Ada total 6 mata pelajaran yang menggunakan pengantar bahasa Inggris selain pelajaran Bahasa Inggris sendiri tentunya. Pelajaran-pelajaran itu ialah Matematika, Fisika, Biologi, Kimia, Ekonomi, dan Sejarah. Seluruh materi, soal-soal sampai dengan ujian pun dalam Bahasa Inggris. 

Namun lantaran program baru, tentu saja ada kekurangan disana-sini. Guru-gurunya pun masih dalam tahap penyempurnaan kemampuan berbahasa Inggris. 

Jadi dalam menyampaikan materi masih campur aduk antara bahasa Inggris dan bahasa Indonesia supaya lebih mudah dimengerti. Seiring berjalannya waktu, kamipun kemudian bisa menikmati dinamika belajar mengajar dalam bahasa Inggris. Baik guru maupun siswa.

Semangat pemerintah menggalakkan bahasa asing tentu saja bukan tanpa maksud. Siswa didorong untuk lebih aktif dalam belajar hingga menguasai bahasa asing. Mengapa? Karena untuk bisa bersaing dengan negara lain tentunya kita harus menguasai bahasa asing. 

Mau tidak mau, suka tidak suka, bahasa Inggris merupakan bahasa persatuan yang digunakan di seluruh dunia untuk komunikasi resmi antar bangsa. Maka dalam aplikasinya, bahasa Inggris digunakan secara luas dalam kehidupan sehari-hari. 

Contohnya, banyak sekali lowongan kerja yang menempatkan kemampuan bahasa Inggris sebagai nilai lebih agar dapat diterima. 

Tak hanya mereka yang memang mensyaratkan TOEFL, rasanya saat ini lowongan kerja untuk posisi staff saja banyak yang mensyaratkan kemampuan bahasa Inggris minimal pasif.

Saya mengutip alasan pentingnya mempelajari bahasa Inggris dalam artikel kompas.com tertanggal 20 Juli 2020 yang diberi judul: Kenapa kita Harus Belajar Bahasa Inggris? Ada 6 alasan penting yakni sebagai berikut:

1. Bahasa Inggris adalah bahasa internasional

2. Berkesempatan melanjutkan sekolah di Universitas terbaik dunia

3. Menambah kesempatan kerja

4. Mengakses ilmu pengetahuan

5. Menikmati budaya populer dengan mudah

6. Membuat otak makin cemerlang

Penjelasan detailnya bisa diakses di sini.

Kelas bilingual merupakan kelas yang pembelajarannya menggunakan dua bahasa. Gambar: rencanamu.id

Kembali ke kelas khusus imersi. Pengalaman tiga tahun semasa SMA di kelas khusus dengan pengantar bahasa Inggris membuat saya amat terbantu dalam mempelajari dan menguasai bahasa Inggris. 

Mau tak mau tiap hari kami dipaksa untuk menggunakan bahasa Inggris dalam percakapan dan proses belajar sehari-hari. Tiap hari para siswa membawa kamus maupun alfalink untuk membantu kami ketika ada kosakata yang tidak kami mengerti. Lama-kelamaan itu berubah menjadi kebiasaan. 

Kelas ini menurut saya sangat efektif untuk menumbuhkan kemampuan bahasa Inggris baik speaking, listening dan writing. Listening karena setiap hari kita mendengarkan pengajaran dalam bahasa Inggris. 

Speaking karena kita dipaksa berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Dan writing karena semua soal dan ujian tertulis dalam bahasa Inggris. 

Kelas imersi cukup efektif menumbuhkembangkan minat dan kemampuan kami dalam berbahasa Inggris. Dan kemampuan itu sudah kami rasakan manfaatnya. Terbukti saat ini banyak dari rekan-rekan rekan seangkatan saya yang dapat diterima kuliah maupun berkarir di luar negeri.

Tantangan terbesar dalam kita belajar bahasa asing adalah karena kita tidak biasa menggunakannya. Bahasa asing hanya diaplikasikan pada momentum tertentu saja. Inilah yang kemudian membuat kita lemah. 

Kebanyakan dari kata mengerti ketika orang lain berbicara dalam bahasa Inggris. Namun untuk berbicara, kita kesulitan. Inilah kelemahan kebanyakan orang Indonesia. Hanya bisa berbahasa Inggris secara pasif. 

Oleh karena itu, saya sangat mendukung program kelas bilingual untuk terus didukung dan diperkuat. 

Program kelas khusus seperti imersi sangat membantu siswa memiliki skill berbahasa Inggris. Bangsa ini perlu memiliki generasi penerus yang mampu bersaing di kancah internasional.