Itu hanya akan memacu perpecahan. Tapi memang sih, kalau sudah berbau politis, kadang-kadang kritik menjadi tidak berdasar.
Saya pikir saat ini ada dua kubu besar dalam masyarakat kita. Kubu yang selalu mengkritik dan kubu yang selalu membela pemerintah. Keduanya menurut saya tidak pas. Kubu pengkritik selalu saja memandang negatif setiap langkah pemerintah. Tak obyektif. Pengkritik ini hanya menyajikan fakta sempit.Â
Kesannya mengkritik itu atas dasar kebencian. Atau mungkin ada kepentingan. Kubu yang selalu membela juga menurut saya tidak baik. Mereka seperti penggemar yang tidak bisa melihat kekurangan idolanya.Â
Padahal sejatinya kritik itu adalah kontrol. Jika tidak dikontrol, bisa saja keputusan yang diambil bukan keputusan terbaik karena kurangnya fakta yang dimiliki sebagai dasar pengambilan keputusan.
Mari menjadi pengkritik sebagai wujud cinta tanah air. Mengkritisi suatu kebijakan sebagai wujud kepedulian terhadap bangsa dan negara. Tak perlu menjadi fanatik kepada pemerintah atau anti-pemerintah. Lebih baik jadi "Fanatik" di Kompasiana saja.
Wassalam.