Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

500 Artikel Lagi Menuju Fanatik

19 Januari 2021   08:00 Diperbarui: 19 Januari 2021   08:19 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fanatik. Itu berarti level setelah Penjelajah dan sebelum Senior. Poin yang harus dicapai sebanyak 50.000. Baru ada beberapa Kompasianer 'Maha' yang sudah mencapainya. Maha konsisten, maha semangat, maha tekun, maha rajin, maha ide dan maha-maha lainnya. 

Saya harus mengakui bahwa mereka adalah penulis-penulis hebat. Kalau K-ners belum tahu, setidaknya ada beberapa penulis K yang sudah berada pada level ini. Ada Kompasianer Irwan Rinaldi Sikumbang, Kompasianer Zaldy Chan, Kompasianer Lilik Fatimah Azzahra.

Sejujurnya saya termotivasi dari Kompasianer Mohammad Syafei dan Kompasianer Ari Budiyanti yang curhat kepingin untuk segera menuju level Fanatik. 

Pak Syafei saat ini sudah menghasilkan 35 ribu poin. Kurang 15ribu lagi untuk beliau bisa menyandang status Fanatik. Lihat saja betapa aktifnya beliau kini. Sehari lebih dari satu artikel. Dugaan saya, konsumsi kopi dan gorengannya bisa jadi meningkat. 

Sedangkan Mbak Ari lebih ringan. Tinggal sekitar 5 ribu poin menuju Fanatik karena beliau sudah menghasilkan lebih dari 45 ribu poin. Lima ribu poin buat dia itu cukup dengan ngopi sambil ngerumpi dan semuanya pun jadi. Menganggit aksara artikel buat dia itu semudah Yovie Widianto kalau sedang pengen nulis lagu. Cepet banget. Hasilnya pun syahdu.

Lha saya? Beraaaatt John!

Angel wis angel...

Memang sih, level di K ini takada pengaruh apapun. Jadi dengan menjadi fanatik tidak membuat kamu terkenal terus punya banyak followers. Habis itu dapat endorse pula. Plus punya manajer yang mengatur endorse-mu. Bukan berarti pula dengan menjadi fanatik lalu Pak Jokowi memanggilmu untuk makan siang di istana. Bukan, semua itu tidak akan terjadi. Apalagi jika kamu bermimpi dengan menjadi fanatik lalu K-rewardsmu naik. 

Terus apa? Ya nggak ada apa-apa. Itu cuma murni target pribadi. Kalau target pribadi berarti akan muncul kepuasan tersendiri bila berhasil mendapatkannya. Lagipula dengan adanya target kan nulisnya jadi lebih bersemangat. Kata Pak Syafei.

Tangkapan layar statistik pribadi di Kompasiana sampai dengan tanggal 18 Januari 2021 | dokpri
Tangkapan layar statistik pribadi di Kompasiana sampai dengan tanggal 18 Januari 2021 | dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun