Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Suka Duka Menjadi Seorang Quality Control

14 Oktober 2020   08:08 Diperbarui: 15 Oktober 2020   18:00 1791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pekerja sedang melakukan proses pengecekan hasil produksi. Gambar: dokpri

Pengalaman kurang mengenakkan sebagai seorang QC

Pekerja sedang melakukan proses pengecekan hasil produksi. Gambar: dokpri
Pekerja sedang melakukan proses pengecekan hasil produksi. Gambar: dokpri

Berikut ini beberapa hal yang tidak mengenakkan yang biasa dialami personil QC dilapangan.

1. Dianggap menghambat pengiriman.

Kadangkala karena barang hasil produksi masih kurang dalam hal kualitas, terpaksa QC harus menahan barang. Ini kemudian yang dianggap menghambat. Barang tidak bisa keluar karena belum ada label OK dari QC. 

Padahal sesungguhnya kalau sampai dikirim namun mengecewakan pelanggan malah akan menurunkan kredibilitas perusahaan. Kalau sudah begini siapa yang akan dirugikan?

2. Dianggap ribet dan lebay.

Karena standar kualitas barang yang tinggi, maka bila ada cacat sedikit saja, QC akan menyatakan NG (Not Good). Barang harus diperbaiki (repair) atau dibuang (reject). Membuat tv LED misalnya, jika ditemukan gores sedikit saja pada layarnya itu sudah dinyatakan NG. 

Padahal mungkin kecil. Tidak nampak bila tidak diperhatikan seksama. Tim produksi yang merasa sudah susah-susah membuat terkadang tidak terima lalu menganggap orang QC itu ribet dan lebay. Sebab menurut mereka produk tersebut masih layak pakai. Tetapi inilah motto seorang QC: Kualitas adalah harga mati. Tidak boleh ditawar-tawar.

3. Bila ada komplain, cepat sekali yang dihajar QC.

Tidak salah memang. Tapi ini yang kemudian membuat dilematis. Disatu sisi, ketika masih dalam proses dan produk sudah diberi catatan oleh tim QC, produksi tidak mau menerima. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun