Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menjadi Bos yang Disegani, Bukan Ditakuti

20 September 2020   10:25 Diperbarui: 20 September 2020   10:32 1087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pemimpin. Gambar: hipwee.com

Bos memang tipe orang yang bersumbu pendek. Mudah meledak. Ada sedikit saja yang tidak cocok dihatinya, tidak segan makian keluar dari mulutnya. Di permukaannya memang karyawan sepertinya penurut. Tetapi dibelakangnya, banyak orang yang nggedumel. Kalau beliau sedang tak ditempat, bos sering menjadi obyek gosip negatif para pegawainya. Banyak yang akhirnya tidak betah lalu pindah kerja ke tempat lain.

>> Contoh pemimpin disegani

Direktur teknik saya saat ini adalah seorang yang sangat berpengalaman. Ia adalah sosok yang tegas namun humanis. Ia sabar dalam menghadapi karyawan. Ia berdiri di paling depan agar menjadi teladan bagi para pegawainya. Karena sifatnya inilah, beliau begitu dihormati oleh para stafnya. 

Bahkan tidak hanya staf dibagian kami saja, staf dibagian lain pun begitu menaruh hormat kepada beliau. Sesungguhnya kami para staf tidak takut dengan sosok ini, namun rasanya tidak sampai hati untuk membuatnya kecewa. Oleh karena itulah, kami para stafnya selalu terpacu untuk berkarya memberikan yang terbaik bagi perusahaan.

#Menjadi Pemimpin yang disegani

Dari paparan singkat diatas mungkin anda berpikir kalau menjadi pemimpin yang ditakuti tak ada sisi positif sama sekali. Kalau saya utarakan begitu, sejatinya itu karena berdasarkan dari penglihatan saya pribadi selama bekerja. Tetapi saya akan obyektif. Kita lihat negara tetangga kita di Asia, China dan Vietnam misalnya. 

Dengan sistem pemerintahan komunis dimana kendali kekuasaan absolut berada ditangan pemerintah, kita melihat fakta bahwa dua negara ini adalah negara yang sudah mendeklarasikan diri menang melawan virus corona ketika negara lain termasuk Indonesia masih ngos-ngosan melawan keganasan virus ini. 

Kekuasaan absolut pemerintah sepertinya membuat pemimpin negara itu lebih mudah mengatur penduduknya. Bandingkan dengan negara kita. Mengeluarkan satu aturan saja, debatnya panjang sekali. Belum lagi serangan jempol netizen mengalir begitu deras menghujam sendi dan tulang. 

Serangan yang bisa jadi lebih berbahaya dari bambu runcing. Jadi kesimpulannya, pemimpin yang ditakuti itu sejatinya tetap diperlukan untuk situasi tertentu. Namun pemimpin yang ditakuti belum tentu disegani. Tetapi pemimpin yang disegani akan membuat anggotanya menaruh respek yang tinggi kepadanya.

Kepemimpinan yang ditakuti tak selamanya efektif. Lebih baik menjadi bos yang disegani. Pemimpin yang disegani memiliki karakter bijaksana dan mengayomi. Sekaligus ia menjadi leader yang dihormati. Ia menjadi kepala dan bukan ekor. Ia berdiri paling depan memberikan teladan bagi bawahannya. 

Ia memberikan rasa aman dan ketentraman kepada bawahannya ketika bekerja. Tak perlu banyak berkata-kata, bawahan akan dengan sendirinya terarah karena melihat teladan bosnya. Timnya juga tidak akan merasa terpaksa ataupun bekerja dibawah tekanan. Karena nyaman, bawahan pun biasanya loyal. Di perusahaan, tipe bos seperti ini akan membuat pegawainya betah bekerja berlama-lama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun