Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Balada Rapat dan Cemilan

21 Juli 2020   08:54 Diperbarui: 23 Juli 2020   11:33 1082
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi cemilan ketika rapat atau kerja. (sumber: Shutterstock via kompas.com)

Syukuran itu bermacam-macam. Ada syukuran rumah, syukuran kelahiran anak, dan lain sebagainya. Mungkinkah tidak menyediakan Snack?

3. Rapat anggota DPR/MPR

Nah coba lihat para wakil rakyat kita yang terhormat itu apakah bisa mengontrol perut dalam rapat berjam-jam? Jangan-jangan nanti kursi yang kosong nambah banyak. 

4. Rapat RT / Pertemuan warga

Pertemuan warga dilakukan untuk membahas seputar permasalahan yang terjadi di lingkungan sekaligus untuk sosialisasi program. Sudah jadi tradisi tuan rumah akan menyediakan cemilan sebagai pendamping. 

Ya minimal kopi pasti ada. Jika ditiadakan, saya yakin antusiasme warga untuk datang jadi berkurang.

Diatas adalah beberapa contoh situasi yang mungkin canggung bila dalam suatu pertemuan tidak disediakan makanan dan minuman. Maka ada beberapa masukan atau saran bagaimana cara untuk menyiasati tidak adanya makanan sebagai pendamping rapat. Bisa dicoba langkah berikut:

  1. Perpendek waktu rapat/pertemuan.
  2. Ambil waktu ketika orang kenyang. Prediksinya sekitar pagi hari atau setelah istirahat siang.
  3. Adakan rapat secara virtual untuk menghindari kontak langsung sehingga peserta bisa menyiapkan makanan dan minuman sendiri
  4. Sebelum rapat, bagikan bahan rapat kepada peserta sehingga agenda rapat hanya pengambilan keputusan. Tidak bertele-tele yang akan memakan waktu lama.

Itulah tadi dinamika antara rapat dan cemilan yang saya sebut sebagai balada. Seperti dikatakan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) balada berarti sajak sederhana yang mengisahkan cerita rakyat yang mengharukan, kadang-kadang dinyanyikan, kadang-kadang berupa dialog. Lalu mengapa balada? Y

a karena rapat tanpa cemilan itu mengharukan. Menciptakan kesedihan tapi tetap harus dilakukan demi kebaikan. Agak lebay kedengarannya ya? Coba praktekkan sendiri saja ya.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun