Kategori umum,
Berdasarkan jumlah pelaku,
Individu
Dilakukan oleh satu orang, faktor kepribadian, tekanan sosial, atau kesulitan beradaptasi dengan nilai sosial.
- Pengendara yang melanggar lalu lintas.
- Siswa yang menyontek saat ujian.
Kelompok / kolektif
Dilakukan oleh sekelompok orang secara bersama-sama, faktor solidaritas kelompok, kepentingan bersama, atau sistem nilai subkultur yang berbeda dari masyarakat umum.
- Geng motor yang melakukan kekerasan atau balapan liar.
- Organisasi radikal yang melakukan terorisme.
Berdasarkan bobot / penerimaan,
Primer
Penyimpangan ringan dan sementara yang masih bisa ditoleransi.
- Berkata kasar tanpa maksud jahat.
- Mengantre dengan tidak tertib sesaat.
Sekunder
Penyimpangan berat, berulang, dan tidak dapat diterima masyarakat.
- Penipuan digital masif oleh kelompok siber.
- Pembunuhan, perampokan, dan pemerkosaan.
Berdasarkan sifat,
NegatifÂ
Bersifat merugikan, melanggar nilai dan norma sosial, serta mengganggu keteraturan masyarakat.
- Semua jenis kejahatan, penyimpangan seksual dan kenakalan remaja.
Positif
Penyimpangan yang menyimpang dari norma lama tetapi membawa dampak positif, mendorong kemajuan atau perubahan sosial.
- Emansipasi perempuan oleh R.A. Kartini.
- Gerakan anti-diskriminasi rasial oleh Martin Luther.
Teori dasar yang menjelaskan individu bisa melakukan penyimpangan,
Born Criminal (Cesare Lambroso)
Teori antropologis tentang kriminalitas, yang menyatakan bahwa penyimpangan sosial, khususnya kejahatan, dipengaruhi oleh faktor biologis bawaan. Orang yang cenderung melakukan penyimpangan sosial memiliki tanda-tanda biologis tertentu,
- Endomorph, badan yang bulat dan lembek karena mudah tersinggung.
- Ectomorph, atletis, berotot dan kekar karena agresif dan pemarah.
- Mesomorph, tinggi, kurus dan rapuh karena bisa bertindak fatal jika sudah melewati batas.
Contoh:
- Orang dengan postur tubuh tertentu lebih diasumsikan "mudah menyimpang", meskipun teori ini kini banyak dikritik karena terlalu deterministik.
Psikoanalisis (Sigmund Freud)
Menyimpang terjadi karena ketidakseimbangan antara id (dorongan), ego (kesadaran), dan superego (nilai moral).Â
Contoh:
- Dorongan id yang terlalu dominan (nafsu seksual) bisa membuat orang mencuri atau berbuat kriminal (pelecehan seksual).