Mohon tunggu...
Alfiah Ziha
Alfiah Ziha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Jakarta

Hello Everyone, namaku Alfiah Ziha Rahmatul Laili. Untuk orang yang baru mengenalku biasanya memanggilku Ziha. Namun, orang-orang terdekatku memanggilku Jia dan Jiul. Aku anak ke-2 dari 3 bersaudara dan aku merupakan anak perempuan satu-satunya di keluargaku. Dari kecil aku bisa dibilang cerewet, ya maksudnya saat aku kecil aku sangat senang dengan yang namanya berbicara, baik itu bercerita tentang hal yang aku suka sampai hal-hal random lainnya. Di saat aku remaja, aku menyadari bahwa aku tertarik dengan dunia public speaking, karena menurutku berbicara itu mampu meningkatkan rasa percaya diri kita. Aku berlatih terus menerus untuk mengembangkan minat serta bakatku di public speaking ini. Karena ketertarikanku ini terkadang di berbagai kegiatan sekolah aku selalu ditunjuk menjadi pembawa acara. Dari SD sampai SMA aku juga bisa dibilang cukup aktif di beberapa kegiatan, organisasi maupun ekstrakulikuler. Aku pernah menjadi Duta Lingkungan Hidup dan Dokter Cilik saat SD, Ketua Osis dan Ketua Paskibra saat SMP, Wakil ketua Osis, Ketua Kaderisasi Rohis, Pengurus Divisi DIKLAT Pramuka, dan menjadi Ketua dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah saat SMA. Menurutku orang tidak akan mempunyai pengalaman jika tidak terjun kedalamnya, karena dengan ikut berbagai kegiatan kamu akan bisa membentuk serta mengetahui potensi diri kamu itu berada dimana. Aku merupakan lulusan dari MAN 2 Tangerang, aku berhail masuk UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui jalur UM-PTKIN. Aku berharap di Kampusku saat ini aku bisa mengembangkan minat bakat yang aku punya, serta dapat menambah ilmu yang lebih banyak dan tentunya memperluas relasi pertemanan. Sekian cerita tentang diriku, terima kasih dan salam kenal semuanya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cinderella dan Pengkhianatan

15 Oktober 2022   13:30 Diperbarui: 15 Oktober 2022   13:35 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Artikel ini ditulis sebagai pemenuhan tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia, Kelompok 4 mendapat tugas yaitu membuat akhir baru untuk dongeng-dongeng lama untuk sekedar lucu-lucuan maupun menjadikannya sebuah satir untuk menyindir hal-hal atau orang-orang tertentu.

Di sebuah desa hiduplah seorang gadis bernama Cinderella yang tinggal bersama ibu dan saudari tirinya. Di sana ia diperlakukan layaknya pelayan. Setiap hari ia merasa tersiksa sehingga ia menginginkan kehidupan yang indah.

Suatu hari kerajaan mengadakan pesta dansa sekaligus sayembara dengan tujuan mendapatkan permaisuri untuk sang putra mahkota. Gadis-gadis desa sangat antusias untuk mengikuti pesta dansa tersebut, begitupun Cinderella. Namun, ibu dan saudari tirinya tidak mengizinkan Cinderella untuk mengikuti pesta tersebut. Cinderella merasa sedih karena ia pun ingin mengikuti pesta dansa seperti gadis-gadis lainnya.

Tepat pada hari pesta tersebut berlangsung, pada saat ibu dan saudari tirinya telah meninggalkan rumah Cinderella menangis di kamarnya. Tak lama munculah seorang ibu peri yang memberikan bantuan kepadanya agar ia dapat mengikuti pesta dansa, dengan sihir ajaibnya Cinderella diubah menjadi seorang gadis yang sangat cantik dengan gaun indah berwarna biru beserta sepatu kaca yang berkilau.

Diantarkannya Cinderella dengan kereta kuda buatan sang ibu peri. Sebelum berangkat, ibu peri berpesan "kembalilah kamu ketika mendengar bel berdenting di jam dua belas, karena sihir ini akan kembali ke keadaan semula".

Di pesta dansa Cinderella berdansa dengan sang putra mahkota, mereka terpukau satu sama lain. Hingga tak sadar Cinderella menginjak ujung gaunnya yang membuat ia terjatuh hingga terbentur pilar, dan Cinderella pun tidak sadarkan diri. Saat ia terbangun, semua orang menatapnya khawatir termasuk sang putra mahkota. Cinderella merasa pusing dan memegang dahinya untuk meredakan rasa pusingnya dan tak sengaja ia merasakan benjolan di kepalanya, ia sangat malu ditambah lagi semua atensi tamu tertuju kepadanya.

Ia pun bangun untuk bergegas pergi, saat ia terbangun bel bersamaan berbunyi yang artinya telah menandakan pukul dua belas. Cinderella bergegas keluar dari istana untuk segera pulang. Ketika ia berlari salah satu sepatunya terlepas, namun ia tetap berlari karena ingat akan pesan dari ibu peri. Ketika putra mahkota mencoba mengejar, ia menemukan sepatu kaca yang dikenakan oleh Cinderella.

Di keesokan harinya, putra mahkota mengerahkan prajuritnya untuk menemukan sang pemilik dari sepatu kaca ini. Saat sedang melakukan pencarian, salah satu prajuritnya dengan sengaja menyenggol bahu sang putra mahkota sehingga sepatu kaca yang berada di tangannya terlempar jatuh hingga pecah.

Sang putra mahkota marah terhadap prajurit tersebut karena sang pemilik sepatu ini belum ditemukan. Akhirnya sang putra mahkota menghentikan pencariannya, dan menggiring para prajurit untuk kembali ke istana untuk mengeksekusi prajurit yang bersalah itu. Setelah diinterogasi dan ditanya alasan prajurit itu melakukan hal tersebut, ternyata prajurit tersebut menyukai Cinderella sehingga ia menggagalkan misi sang putra mahkota untuk menemukan Cinderella. Karena merasa geram akhirnya prajurit tersebut dibunuh oleh sang putra mahkota karena ia merasa dikhianati.

Pesan moral : Kita tidak boleh berkhianat, ketika kita ingin mendapatkan sesuatu maka kita harus bersaing secara sehat untuk mendapatkannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun