Mohon tunggu...
Alfarizi Kusuma
Alfarizi Kusuma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akun Belajar

Akun ini saya ciptakan karena desakan tugas.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tanpa Guruku Aku Tidak Tahu Siapa Tuhanku

31 Mei 2022   08:45 Diperbarui: 31 Mei 2022   08:50 989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

           

olah pribadi Tanpa beliau mungkin saya tidak tau siapa Tuhan saya dan apa agama saya. Tanpa beliau mungkin saya tidak mengerti apa itu Al-Quran. Beliau lah yang pertama kali mengajari ilmu Al-quran dan agama kepada saya setelah orang tua saya. Dari hal terkecil hingga apa yang menjadi amalan yang saya amalkan setiap hari. Begitu besar jasamu bagi anak-anak yang miskin akan ilmu seperti saya. Beliau adalan guru tpq musholla saya.

Disini saya akan menceritakan 3 guru sekaligus 3 masa saya pertama kali belajar ilmu Al-quran sekaligus agama. Beliau adalah Bu Iffah, Pak Sumbi atau biasa saya panggil Gus mbi dan Pak Nasir atau yang biasa saya panggil Pakde Nasir. Beliau-beliaulah orang yang pertama kali mengajari ilmu Alquran sekaligus ilmu agama kepada saya. Belau merupakan guru yang mengajar di tempat yang berbeda.

Oke yang pertama kali saya ceritakan disini adalah Bu Iffah atau biasa saya panggil Mbak Ipah yang mengajar di Musholla kami yang bernama Musholla Darulna'im RT. 05, RW. 02, Desa Tlogoagung. Sebenarnya beliau adalah pengganti dari guru pertama yang mengajar di musholla tersebut yang bernama Bu Zula tau Mbak Zul namun belau hanya sebentar mengajar saya dan kemudian beliau pindah rumah karena beliau baru saja menikah dan harus mengikuti di rumah suaminya. 

Maka dari itu saya menceritakan Bu Iffah atau mbak Ipah karena beliau yang mengajar lebih lama kepada saya dan teman-teman lain. Saya belajar ilmu agama sekaligus Al-Quran pertama kali sejak saya masih Kecil sebelum sekolah TK. Saya pada saat itu di ajar kalimat syahadat, surat Al-fatihah, Nait berwudhu, Adzan, hingga bacaan-bacaan sholat dan lain-lain. Karena saat itu saya masih kecil dan muda saya sangat nakal dan susah untuk di kendalikan namun beliau tetap tabah dan kadang kala marah sekaligus menasihatu saya karena kelakuan saya hingga akhirnya itulah yang membuat saya untuk bisa melafalkan bacaan-bacaan tersebut hingga saat ini. 

Lalu ketika saya menginjak tk barulah saya mulai di ajar ilmu Al-Quran dari mulai bacaan alif ba ta. Alhamdulillah saya termasuk anak yang mudah untuk di ajari sehingga saya dapat cepat berpindah ke tingkat alif ba ta yang selanjutnya. Namun kegiatan belajar mengajar di Musholla ini harus berhenti karena suatu hal. Beliau tidak di gaji dalam hal ini, Baliau sangat ikhlas mengajarkan ilmunya kepada kami karena beliau menganggapnya hal ini sebagai ibadah bukan sebagai pekerjaan. Barikallahfikum, semoga amal kebaikannya dan pahalanya mengalir sepanjang masa. Aamiin

Setelah belajar di Musholla yang di ajar oleh Bu Iffah yang berhenti karena ada suatu hal tadi, saya pindah ke Musholla yang bernama Musholla Nurul Jannah RT 07 yang di ajar oleh Ustadz Sumbi atau yang biasa kami panggil Gus Mbi. Disini saya melanjutkan mengaji alif ba ta (Iqro') saya yang saya pelajari di Musholla sebelumnya. Disini saya sudah tingkat 5 dimana tingkatan tersebut sudah hampir akhir untuk tingkatan iqro' nya yang sampai 6 tingkatan. 

Dan setelah saya berhasil menghatamkan iqro' tersebut lalu saya di tes oleh guru ngaji saya apakah saya sudah layak untuk melanjutkan ke tahap yang selanjutnya yakni belajar Al-Quran langsung. Dan Alhamdulillahnya saya lumayan lancar dan akhirnya di perbolehkan untuk selanjutnya belajar kitab membaca kitab Al-Quran langsung. Keluarga saya pun mengadakan syukuran kecil-kecilan untuk mensyukuri dan merayakan kenaikan tingkat saya tersebut. Lalu saya pun dengan semangat belajar Al-Quran karena saya merupakan orang pertama yang lulus iqro' dan belajar Al-Quran langsung dari teman-teman se Angkatan saya, Alhamdulillah. 

Beliau tidak hanya mengajar ilmu Al-Quran saja, tapi beliau juga mengajarkan ilmu agama yang lain seperti Fiqih, Tauhid, Bahasa Arab hingga kami di ajak rutinan untuk malam selasa yakni membaca sholawat Nariyah sebanyak 33 kali. Hingga akhirnya saya harus berhenti belajar di Mushollanya Gus mbi ini karena saya sudah lulus SD dan menginjak ke SMP dimana saya di suruh untuk melanjutkan pendidikan di pondok pesantren. 

Beliau tidak di gaji, Beliau sangat ikhlas dalam mengajarkan ilmunya, beliau tidak mengharapkan apa-apa selain ilmu yang sudah beliau beri untuk kemudian di amalkan dan di manfaatkan dengan sebaik-baiknya dari murid-muridnya tersebut. MasyaAllah, Barakallah, semoga Ilmu yang kami pelajari dapat menjadi manfaat dan apa yang telah beliau beri menjadi pahala yang mengalir hingga akhir hayat nanti. Aamiin.

Selanjutnya disini saya akan menceritakan guru ngaji yang saat ini kembali mengajar di Musholla Darulnaim yakni Ustadz Nasir atau biasa saya panggil Pakde Nasir. Dimana beliau adalah guru yang menghidupkan kembali kegiatan belajar mnegajar ilmu agama dasar atau ngaji TPQ di Musholla Darulnaim setelah fakum karena kendala suatu hal. Sama halnya dengan metode yang telah di lakukan oleh pengajar sebelumnya, dimana kegiatannya adalah belajar kalimat syahadat dll bagi anak-anak kecil yang belum bisa dan belajar iqro atau alif ba ta bagi yang anak yang sudah bisa bacaan-bacaan tersebut serta belajar mengaji Al-Quran bagi yang sudah selesai atau khatam di tingkat iqro' atau alif ba ta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun