Mohon tunggu...
Humaniora

Sifat Amanah Nabi Muhammad SAW

22 Oktober 2017   18:32 Diperbarui: 24 Juni 2020   14:52 11155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam bahasa Arab, kataamanah berarti titipan, kewajiban, ketenangan, kepercayaan, kejujuran, dan kesetiaan. Dalam arti luas yaitu menunaikan segala sesuatu yang dititipkan dan dipercayakan kepada seseorang. 

Allah SWT memerintahkan kita untuk berbuat amanah, sebagai firman-nya, "sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. 

Sungguh, Allah yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat." (QS AN-Nisa' [4]: 58)

Nabi Muhammah Saw. Dijuluki oleh penduduk  Makkah dengan gelar Al-Amin, yang artinya terpercaya, jauh sebelum beliau diangkat menjadi nabi. Apapun yang beliau ucapkan, penduduk Makkah mempercayai karena beliau bukanlah pembohong. 

Mustahil Nabi Muhammad Saw. Berkhianat terhadap orang yang memberinya amanah. Contohnya, ketika beliau ditawari kerajaan, harta, dan wanita oleh kaum Quraisy agar meninggalkan tugas menyiarkan agama Islam.

Beliau menjawab, "demi Allah, wahai paman, seandainya mereka dapat meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku agar aku meninggalkan tugas suciku, maka aku tidak akan meninggalkannya sampai Allah memenangkan (Islam) atau aku hancur karena-nya. "meskipun kaum kafir Quraisy mengancam membunuh Nabi Muhammad Saw., namun beliau tidak gentar dan tetap menjalankan amanah yang diemban.

Nabi Muhammad Saw. Memiliki sifat amanah sejak kecil. Dengan sifat itulah, masyarakat Arab menghormati beliau. Sifat amanah dapat menjadi "setir" bagi seorang guru dalam menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik dan benar, tanpa menyalah gunakan kedudukan dan kewenangannya.

Selama ini kebanyakan guru menyalahgunakan jabatannya. Contohnya, seorang guru tidk disiplin masuk keas, sering terlambat, berbelanja saat jam sekolah, menganggap dirinya paling berkuasa, pilih kasih terhadap murid, yang paling sedih yaitu maraknya pelecehan seksual. 

Itulah seorang guru tidak amanah. Maka dari itu, sfat Nabi Muhammad Saw. Yang satu ini patut kita teladani dan aplikasi dalam aktivitas sehari-hari.

Allah Swt. Berfirman:

"hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad), dan (juga) janganlah mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui." (QS. Al-Anfaal [8]: 27)

Nah, dari arti ayat tersebut melarang keras seseorang mengkhianati amanah yang diembannya. Amanah sangat luas pengertiannya. Amanah bukan saja tugas yang diberikan kepada nabi dan rasul dalam menyebarkan agama di muka bumi, tapi juga menyangkut hal kecil, seperti menepati janji, mengerjakan kewajiban dan tanggung jawab.

Sifat amanah yang ada pada Rasulullah begitu kuat sehingga apapun yang dilakukan Rasulullah semata-mata hanya untuk menjalankan amanah dari Allah Swt. 

Kemiskinan yang beliau alami sebagai bukti bahwa beliau hanya memikirkan tugasnya untuk berdakwah kepada umatnya. Beliau tidak takut apapun termasuk kemiskinan yang dihadapi, semenjak menjadi Rasul, beliau hanya menyebarkan syariat Islam yang menjadi amanah baginya.

Sifat amanah Nabi Muhammad Saw. Tidak pernah menggunakan wewenang dan otoritasnya sebagai kebutuhan pribadinya, semua semata-mata hanya untuk kepentingan Islan dan ajaran Allah.

Al-Quran membahas amanah dalam dua aspek, yaitu amanah yang berhubungan dengan Allahh (hablun minallah) dan amanah yang berhubungan dengan sesama manusia (hablun minannas).

  • Amanah kepada Allah SWT.

Syariat yang diamanahkan kepada kita berupa perintah dan larangan. Dalam bentuk perintah, contohnya menunaikan sholat, zakat, puasa, dan lain-lain.  Sedangkan dalam bentuk larangan, contohnya berdusta, mengurangi takaran, berkhianat, dan perbuatan lain yang harus ditinggalkan.

  • Amanah kepada sesama manusia

Amanah kepada sesama manusia ini mencakup urusan muamalah, seperti perdagangan, mengurus pemerintahan, memelihara keluarga, mencari ilmu, serta menunaikan hak diri sendiri dan orang lain yang ditanggungnya.

Amanah kepada Allah SWT dan kepada sesama manusia harus ditunaikan sebaik-baiknya karena akan dimintai pertanggung jawaban kelak di akhirat.

"dan penuhilah janji karena janji itu pasti diminta pertanggung jawabannnya."

(QS. Al-Isra' [17]: 34)

Implementasi sifat Rasulullah Saw:

  • Menyadari sepenuh hati bahwa hidup itu amanah. Sehingga, dalam setiap aktivitasnya, beribadah, belajar, dan bekerja, ia akan selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas pencapaiannya dengan penuh kesungguhan dan rasa tanggung jawab yang tinggi.
  • Bekerja dengan saling sikap menghormati kapasitas orang lain, partisipatif, dan kooperatif untuk mencapai hasil kerja kelompok yang optimal dan berkualitas.
  • Tidak pernah mengkomersialkan status atau potensi dirinya, pangkat atau jabatannya, serta tidak memanipulasi dan memanfaatannya untuk kepentingan pribadi dengan cara KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme), karena hal itu merupakan pengkhianatan terhadap amanah Allah SWT.
  • Berteguh hati dan penuh rasa tanggung jawab memelihara agama, kehormatan kelurga, harta dan jiwa, serta kemaslahatan orang banyak yang merupakan amanah pada diri setiap manusia.

Keutamaan amanah:

  • Jalan menuju kesuksesan
  • Merupakan sifat para rasul, para nabi, dan orang-orang mukmin serta malaikat
  • Tanda iman
  • Amanah menandingi dunia dan isinya.

DAFTAR PUSTAKA

  • Husna Amalia. 2009. Fathanah (Cerdas). Jakarta Timur: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
  • Sitiatava Rizema Putra. 2014. Prinsip Mengajar Berdasar Sifat-Sifat Nabi. Jogjakarta: Dsiva Press.
  • Bakri, Ahamad Abdurraziq. 2008. Tafsir Ath-Thabari, Jakarta: Pustaka Azzam
  • Hasan, Abdul Halim. 2006. Tafsir Al-Ahkam. Jakarta: Kencana
  • Abdul Hayyie al-Kattani dkk. 2002.Bagaimana Mencintai Rasulullah Saw,Jakarta: GEMA INSANI PRESS.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun