Nah, dari arti ayat tersebut melarang keras seseorang mengkhianati amanah yang diembannya. Amanah sangat luas pengertiannya. Amanah bukan saja tugas yang diberikan kepada nabi dan rasul dalam menyebarkan agama di muka bumi, tapi juga menyangkut hal kecil, seperti menepati janji, mengerjakan kewajiban dan tanggung jawab.
Sifat amanah yang ada pada Rasulullah begitu kuat sehingga apapun yang dilakukan Rasulullah semata-mata hanya untuk menjalankan amanah dari Allah Swt.Â
Kemiskinan yang beliau alami sebagai bukti bahwa beliau hanya memikirkan tugasnya untuk berdakwah kepada umatnya. Beliau tidak takut apapun termasuk kemiskinan yang dihadapi, semenjak menjadi Rasul, beliau hanya menyebarkan syariat Islam yang menjadi amanah baginya.
Sifat amanah Nabi Muhammad Saw. Tidak pernah menggunakan wewenang dan otoritasnya sebagai kebutuhan pribadinya, semua semata-mata hanya untuk kepentingan Islan dan ajaran Allah.
Al-Quran membahas amanah dalam dua aspek, yaitu amanah yang berhubungan dengan Allahh (hablun minallah) dan amanah yang berhubungan dengan sesama manusia (hablun minannas).
- Amanah kepada Allah SWT.
Syariat yang diamanahkan kepada kita berupa perintah dan larangan. Dalam bentuk perintah, contohnya menunaikan sholat, zakat, puasa, dan lain-lain. Â Sedangkan dalam bentuk larangan, contohnya berdusta, mengurangi takaran, berkhianat, dan perbuatan lain yang harus ditinggalkan.
- Amanah kepada sesama manusia
Amanah kepada sesama manusia ini mencakup urusan muamalah, seperti perdagangan, mengurus pemerintahan, memelihara keluarga, mencari ilmu, serta menunaikan hak diri sendiri dan orang lain yang ditanggungnya.
Amanah kepada Allah SWT dan kepada sesama manusia harus ditunaikan sebaik-baiknya karena akan dimintai pertanggung jawaban kelak di akhirat.
"dan penuhilah janji karena janji itu pasti diminta pertanggung jawabannnya."
(QS. Al-Isra' [17]: 34)
Implementasi sifat Rasulullah Saw:
- Menyadari sepenuh hati bahwa hidup itu amanah. Sehingga, dalam setiap aktivitasnya, beribadah, belajar, dan bekerja, ia akan selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas pencapaiannya dengan penuh kesungguhan dan rasa tanggung jawab yang tinggi.
- Bekerja dengan saling sikap menghormati kapasitas orang lain, partisipatif, dan kooperatif untuk mencapai hasil kerja kelompok yang optimal dan berkualitas.
- Tidak pernah mengkomersialkan status atau potensi dirinya, pangkat atau jabatannya, serta tidak memanipulasi dan memanfaatannya untuk kepentingan pribadi dengan cara KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme), karena hal itu merupakan pengkhianatan terhadap amanah Allah SWT.
- Berteguh hati dan penuh rasa tanggung jawab memelihara agama, kehormatan kelurga, harta dan jiwa, serta kemaslahatan orang banyak yang merupakan amanah pada diri setiap manusia.