Begitu juga dengan kehadiran lagu anak-anak yang tidak lagi banyak ditayangkan dan dinyanyikan oleh anak-anak. Tiadanya lagu-lagu anak yang baru mungkin jadi sebab anak-anak lebih mengenal lagu milik Peterpan, Ungu maupun D'Masiv. Mungkin anak-anak merasa sudah merasa bosan dengan lagu anak yang tak beranjak dari Bintang Kecil, Balonku, Kupu-kupu yang Lucu dan lagu anak lawas lainnya.
Mestinya, tayangan televisi untuk anak-anak asli buatan Indonesia dan lagu-lagu anak yang benar-benar untuk anak lebih banyak diputar karena sebenarnya sangat berguna bagi anak-anak sebagai sarana pembentukan karakter yang berbasis budaya Indonesia. Ini jelas sekali berguna agar anak-anak tidak kehilangan ke-Indonesiaannya karena anak-anak sekarang adalah generasi baru yang akan hidup dan mewarnai Indonesia di masa depan.
Jadi, sebenarnya si Komo hilang dari peredaran bukan karena malu dituduh menjadi biang kemacetan :-) Kemacetan lalu lintas, jika hendak dicari kambing hitamnya, tentunya lebih tepat dialamatkan kepada kerbau yang memang terkenal bodoh dan lelet
Yuk nyanyi lagi
Macet lagi jalanan macet
Gara-gara SiBuYa lewat
.......
.......
Salam
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI