Uji coba jam kerja efektif ASN yang mulai berlaku pada 21 November sampai 31 Desember 2022, telah berjalan beberapa hari lalu. Meskipun banyak juga sanggahan serta kritikan dari berbagai pihak yang mengklaim akan menjadi mudharat atas kebijakan tersebut. Nyatanya, hari ini masih dijalankan sesuai dengan surat edaran tersebut. Dimana sekolah dilaksanakan pada jam 07.30 – selesai (menyesuaikan tingkat lembaga pendidikan), dimana pemunduran pelaksanaan pendidikan sebanyak 30 menit bagi pelaksana pendidikan 1 Minggu sebanyak 6 (enam) hari pertemuan. Sedangkan bagi pelaksana 5 hari pertemuan, dimulai pada pukul 08.00 – selesai.
Meskipun kebijakan tersebut diprogramkan sebagai uji coba publik selama 1 bulan ke depan. Sejak saat ini saja sanggahan publik masih saja terus terdengar. Namun, bagaimana pun juga arah kebijakan terkait dengan pendidikan merupakan usaha pemerintah untuk menjadikan pendidikan di Jember lebih baik.
Apa yang perlu dibenahi?
Seyogyanya, kebijakan tersebut terlalu terburu-buru untuk dibahas, artinya kebijakan tersebut bukan suatu hal yang dibutuhkan untuk dibentuk. Ada yang masih pelu mendapatkan perhatian sebenarnya, yakni terkait dengan keberhasilan masyarakat dalam menyekolahkan anak-anaknya, kebijakan dalam mengarahkan tujuan pendidikan dalam menciptakan anak-anak yang bermoral, fasilitas pendidikan yang perlu dilakukan perbaikan, serta keadaan geografis bencana alam.
Keadaan masyarakat dalam menikmati pendidikan serta kebutuhan hidupnya adalah poin pertama yang perlu diperhatikan secara serius. Tidak seluruh masyarakat memiliki upah kerja di atas rata-rata, lantas bagaimana tugas pemerintah Jember dalam mengatasi hal tersebut?
Tujuan pendidikan yang perlu terdapat penekanan didalamnya, apa yang akan dikembangkan bagi peserta didik? Pula fasilitas pendidikan yang masih banyak kekurangan terutama lembaga pendidikan pinggir. Jika yang ingin dikembangkan yakni pada aspek persaingan global, dimana anak-anak diminta dapat bersaing dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi, maka apa yang seharusnya dipenuhi?
Alih-alih kebijakan hanya pada nilai kerja saja, dengan menyajikan program KBM dengan jam yang di mundurkan 30 menit, lantas apakah tidak ada kebijakan yang lain yang dapat meningkatkan kemampuan siswa lebih berprestasi? Kebijakan yang dapat memberikan para masyarakat dalam mengenyam pendidikan?
“Bagaimana respon pembaca?”
Apa sebenarnya tujuan kebijakan tersebut?
Dari beberapa pernyataannya, tujuan tersebut dibentuk untuk meminimalisir kepadatan lalu lintas di pagi hari. Serta tanggung jawab orang tua dalam mengantarkan anak-anaknya menuju sekolah dan belum juga yang masih memiliki kesibukan dalam mengurus keluarga serta bekerja. Dijelaskan juga hal itu dilakukan untuk meminimalisir siswa ketika berangkat sekolah tidak tergesa-gesa yang mengakibatkan kecelakaan.