Mohon tunggu...
Alex Martin
Alex Martin Mohon Tunggu... Administrasi - penulis

bercerita apa adanya, bukan karena ada apanya

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Termakan Laporan Jurnalis Investigasi AS Allan Nairn, PKS Khianati Prabowo?

14 Mei 2019   17:09 Diperbarui: 14 Mei 2019   17:32 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum penetapan calon presiden dan calon wakil presiden, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) adalah partai yang sangat getol menggerakkan tagar #2019GantiPresiden. Politisi PKS Mardani Ali Sera dan Neno Warisman pun seakan didapuk jadi singa podium untuk menyuarakan itu. Namun pasca sembilan rekomendasi cawapres dan satu kandidat cawapres dari PKS pilihan Ijtima' Ulama diacuhkan Prabowo, dukungan kepada capres 02 seolah sedikit mengendur.

Di masa kampanye, singa-singa PKS bisa dikatakan tidak lagi muncul di depan layar televisi menyerukan dukungan kepada Prabowo. PKS seolah sibuk mengkampanyekan program partai terkait penghapusan pajak motor daripada menerjemahkan visi misi paslon nomor urut 02 kepada masyarakat. Yang terlihat di layar kaca memaparkan visi misi Prabowo-Sandi adalah aktivis Gamal Albinsaid, Faldo Maldini (PAN), Ferdinand Hutahaean & Jansen Sitindaon (Demokrat).

Melemahnya dukungan PKS kepada paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandi juga terlihat dari sikap beberapa kepala daerah yang diusung maupun kader tulen PKS yang berbelok arah mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Contohnya adalah Gubernur Riau dan Gubernur Maluku Utara yang merupakan kader senior PKS yang mendukung paslon nomor urut 01.

Selain itu, dari hasil survei Median dan Indikator Politik Indonesia juga menunjukkan persentase yang sama atas ketidakloyalan kader, simpatisan dan massa PKS dalam mendukung Prabowo-Sandi. Dua lembaga survei ini membeberkan data, 21,5 persen kader, simpatisan dan massa PKS lebih mendukung petahana ketimbang Prabowo-Sandi.

Politik dua kaki PKS dibenarkan oleh Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah. Menurutnya, PKS memang berada di kubu Prabowo-Sandi, tapi hati para petinggi PKS sejak awal menghendaki Jokowi.

"PKS itu terutama pimpinannya lebih menginginkan Jokowi dari awal. Saya ini kan dipecat gara-gara mereka mulai masuk Istana kan," ujar Fahri, politisi yang kerap mengkritik pemerintah ini (dikutip dari detik.com 4/3/2019).

Apa musabab PKS tidak total mendukung Prabowo-Sandi dimasa kampanye? Apakah termakan laporan wartawan investigasi Allan Nairn?

Sebelumnya, jurnalis investigasi independen AS, Allarn Nairn merilis laporan terbaru di laman blogspot miliknya, Senin (15/4/2019). Dalam laporan itu, Allan menyebut pada 21 Desember 2018 berlangsung rapat tertutup di kediaman Prabowo Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dalam laporan itu, Allan mengungkap salah satu rencana Prabowo jika terpilih menjadi presiden di Pemilu 2019 adalah melemahkan PKS dan kelompok Islam konservatif.

Apakah laporan Allan ini telah dulu sampai ke tangan petinggi PKS sebelum dirilis pada 15 April lalu? Apakah ini juga sebabnya beredar isu bahwa petinggi PKS telah mengadakan pertemuan secara diam-diam dengan utusan petahan usai Pilpres 2019?

Jika benar PKS termakan laporan Allan dan hal itu membuat PKS 'berkhianat' atas perjuangan rakyat mendukung Prabowo, maka biarlah sejarah yang akan mencatat, bahwa partai umat telah mengingkari kehendak rakyat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun