Mohon tunggu...
Alex Japalatu
Alex Japalatu Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis

Suka kopi, musik, film dan jalan-jalan. Senang menulis tentang kebiasaan sehari-hari warga di berbagai pelosok Indonesia yang didatangi.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film PK: Posisi Kita di Mana?

2 November 2022   08:01 Diperbarui: 2 November 2022   21:04 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu adegan dalam film PK (Sumber:bollywood.id)

Saya menonton film komedi satir India PK  atau dalam bahasa Hindi "pi-kai" (diperankan oleh Aamir Khan dan Anuskha Sharma) karya Rajkumar Hirani (2014), tentang seorang alien yang tersesat ke bumi.

Tetapi kesialan menimpanya. Ia kehilangan remote untuk tetap berhubungan dengan pesawat luar angkasa yang membawanya ke bumi. Ia mencari kesana-kemari.

Ia ke Delhi, sebuah kota di India yang penduduknya  11 juta jiwa. Ah ya, mencari barang sekecil itu di kota yang lebih padat dari Jakarta seperti mencari jarum di tumpukan jerami. Bertanya ke sana-kemari ia jadi bahan tertawaan.

"Hanya Tuhan yang tahu," kata orang-orang yang dijumpainya.

Satire dalam film dimulai di sini. Kalau hanya Tuhan yang tahu, kata PK, ia akan mencari Tuhan ke kuil Hindu, Masjid, Gereja,  dan menjalani beragam ritual agar alat komunikasinya bisa ketemu.

Begitu ia ke kuil dan membayar beberapa rupee untuk berdoa. Namun doanya tak terjawab. Begitu ia melihat pastor mengkonsekrasi anggur dalam perayaan misa di gereja, ia pikir Tuhan mulai suka anggur. Ia menenteng beberapa botol anggur ke masjid. Tentu saja ia dikejar-kejar karenanya. Orang salah paham.

Akhirnya ia sadar bahwa berhubungan dengan Tuhan sebagaimana ditentukan agama-agama tak membawa hasil. Ia berpikir, jangan-jangan manusia menekan nomer yang salah sehingga tidak mendapatkan jawaban dari Tuhan sendiri?

Dalam catatan  Goenawan Mohammad atas PK, "salah nomer" adalah sindiran film ini kepada agama-agama. Di balik nomer yang salah itu yang bersuara adalah kehausan manusia akan kuasa.

Pas sekali dipersonifikasi oleh Tapasvi Maharaj, yang mengaku utusan Tuhan. Ia berbadan tambun dan tinggi dan efektif mempermainkan wibawanya. Ia mengeluarkan fatwa; yang tidak sesuai ajarannya adalah sesat. Hanya ajarannya yang benar. 

Pada akhir film,  PK berhasil membongkar semuanya.

Sumber:bollywood.id
Sumber:bollywood.id

Samuel Huntington  pada 1996 menerbitkan risalah "Clash of Civilations and the Remaking of World Order". Kata dia, setelah Perang Dingin dunia akan dilanda Perang Kebudayaan dan Agama. Gara-gara ini ia dituduh provokator oleh kelompok yang tidak sependapat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun