BPUPKI diketuai oleh dr. Rajiman Wedyodiningrat yang didampingi oleh dua orang Ketua Muda (Wakil Ketua), yaitu Raden Panji Suroso dan Ichibangase (orang Jepang). Adapun jumlah dari anggota BPUPKI ini yaitu sebanyak 60 orang yang dimana belum termasuk Ketua dan Ketua Muda. Keanggotaannya sendiri dibagi menjadi lima golongan, yaitu golongan pergerakan, Islam, birokrat (kepala jawatan), wakil kerajaan (kooti), pangreh praja (presiden/wakil presiden, bupati, walikota), peranakan Tionghoa, Arab, dan Belanda. Sedangkan untuk nama anggotanya adalah sebagai berikut: Ir. Soekarno, Muh. Yamin, Dr. R. Koesoemah Atmadja. Abdoelrahim Pratalykrama, R. Ario, K. H. Dewantara, R. Bagoes H. Hadikoesoemo, B.P.H Bintoro, A.K. Moezakir, B.P.H Poeroebojo, R.A.A Wiranatakoesoema, Moenandar, Oeij Tiang Tjoei, Drs. Moh. Hatta, Oei Tjong Hauw, H. Agoes Salim, M. Soetardjo K. Hadikoesoemo, R.M Margono Djojohadikusumo, K.H Abdul Halim, K.H Maskhoer, R. Soedirman, Prof. Dr. P.A.H Djajadiningrat, Prof. Dr. Soepomo, Prof. Ir. R. Roeseno, Mr. R. Pandji Singgih, Mr. Nj. Maria Ulfa Santoso, R.M.T.A Soerjo, R. Roeslan Wongsokoesoemo, Mr R. Soesanto Tirtoprodjo, Nj. R.S.S Sonarjo M., Dr. R. Boentaran M, Liem Koen Hian, Mr. I latuhari, Mr. R. Hendromartono, R. Soekardjo Wirjopranoto, Hadji Ahmad Sanoesi, A. M. Dasaad, Ir. R.M. P. Soerachman Tj., R.A.A Soemitro Kolopaking Poerbonegoro, K.R.M.T.H Woejoningrat, Mr. A Soebardjo, Prof. Dr. R. Asikin Widjaja K, Abikoesno Tjokrosoejoso, Parada Harahap, Mr. R. M. Sartono, K.H.M. Mansoer, Drs. K.R.M.A Sosrodiningrat, Mr. R. Soewandi, K.H.A. Wachid Hasyim, P.P Dahler, Dr. Soekiman, Mr. K.R.M.T Wongsonegoro, . Oto Iskandar Dinata, A. Baswedan, Abdul Kadir, Dr. Samsi, Mr. A.A Maramis, Mr. R. Samsoedin, Mr. R. Sastra Moeljono, Mr. Tang Eng Hoa (Sarjana & Gede, 2020).
B. Tujuan Pembentukan
BPUPKI didirikan pada tanggal 29 April 1945 dengan tujuan awal menyelidiki usaha-usaha kemerdekaan Indonesia. Namun pada saat itu, badan ini belum dapat langsung melaksanakan tugas tersebut, akibat belum adanya pelantikan resmi oleh Jepang (Setialaksana, 2017, 109-110).Â
C. Fungsi BPUPKI
BPUPKI didirikan dengan maksud untuk mempersiapkan dan merumuskan segala hal yang mendasar bagi berdirinya negara Indonesia yang merdeka (Sarjana & Gede, 2020).
D. Dampak PembentukanÂ
Dampak sidang pertama BPUPKI
Sidang pertama dimulai pada tanggal 29 Mei 1945 yang dibuka oleh ketua BPUPKI yakni Dr. Radjiman Wediodiningrat. Pada sidang ini, dibahas hal-hal penting mengenai dasar-dasar, asas, dan bentuk negara Indonesia nantinya, yang hingga saat ini masih menjadi landasan berdirinya Bangsa Indonesia.. Hal ini dapat dilihat salah satunya dari pidato 3 tokoh penting yakni Muh Yamin, Soepomo, dan Ir. Soekarno.
Mr. Muhammad Yamin membahas tentang "Azaz dan Dasar Indonesia Merdeka". Pada pidato Muhammad Yamin ini, beliau menyarankan 5 asas yang menjadi dasar pembentukan Pancasila, yakni peri kebangsaan, peri kemanusiaan, peri keTuhanan, peri kerakyatan, serta kesejahteraan rakyat/keadilan sosial.
Prof. Dr. Mr. R. Soepomo membahas tentang "Dasar-dasarnya Negara Indonesia Merdeka". Pada pidato oleh Soepomo, beliau menyampaikan mengenai syarat mutlak berdirinya suatu negara terutama pada faktor konstitutif. Beliau juga menyampaikan bahwa adanya suatu negara ialah susunan masyarakat yang integral, yang mana negara tidak boleh memihak suatu golongan yang kuat, besar, serta tidak menganggap kepentingan seseorang sebagai pusat, melainkan negara haruslah menjamin keselamatan hidup bangsa sepenuhnya sebagai persatuan yang utuh.