Perjalanan kedua penulis ke Seko adalah dalam rangka penyerahan Alkitab. Seko merupakan satu kecamatan di Kabupaten Luwu utara dimana wilayahnya sangat terpencil yang didiami oleh sub-suku Toraja, di bagian Barat berbatasan langsung dengan Mamuju di Sulawesi Barat, dan di Utara berbatasan dengan Sulawesi Tengah. Secara garis besar Seko bisa dibagi kedalam 3 bagian yakni: Seko Lemo, Seko Tengah dan Seko Padang. Dari segi pemerintahan Kecamatan Seko terdiri dari 12 Desa. Jarak tempuh dari Sabbang menuju Seko mencapai 125 km. Potensi sumber daya alam sangat mendukung dengan potensi hutan yang sangat luas, hal ini sekaligus menempatkan Seko sebagai daerah penyanggah dan menara air bagi Kab. Luwu Utara, Tana Toraja, terutama Mamuju di Sulawesi Barat. Sementara itu komoditi pertanian yang menjadi andalan adalah kopi arabika, padi, dan kakao. Namun karena sarana jalan yang sangat tidak mendukung sehingga potensi tersebut belum dapat dimaksimalkan. Perjalanan kedua ini, dapat terlaksana karena komunikasi yang agak panjang antara penulis dan LAI dalam rangka saling membantu untuk program "Satu dalam Kasih" . Ini merupakan salah satu kegiatan LAI adalah bantuan Alkitab ke daerah terpencil yang sangat sulit mendapatkan Alkitab. Berdasarkan program ini, maka kami mengadakan komunikasi dengan pihak LAI untuk membantu dalam rangka penyaluran Alkitab ke Seko dan Rongkong dengan jumlah Alkitab sebanyak 5.000 eksampelar. Dalam rombongan tersebut ada: Pdt. Santoni, M.Th salah seorang pendeta GKI, Sukanto Aliwinoto pengusaha yang juga anggota jemaat GKI Guntur Bandung, Erna Yulianawaty, S.Th Kepala Departemen Gereja dan Masyarakat di LAI Jakarta dan Hendrik dari Biro Informasi LAI Jakarta, Ny. D. Ambabunga (Kepala Perwakilan LAI Makassar) Pdt. Daniel Kalambo (Pendeta Emeritus tentara yang merupakan putra pertama orang Seko yang diurapi menjadi pendeta di lingkungan Gereja Toraja) dan Aleksander Mangoting dari Biro Informasi dan Komunikasi Gereja Toraja.Sukanto dan Pdt. Santoni dalam beberapa kesempatan mengungkapkan bahwa sepanjang perjalanan dan pengalaman mengunjungi berbagai daerah terpencil di tana air dalam rangka memberikan bantuan, perjalanan Sekolah yang memberikan pengalaman yang luar biasa. Perjalanan ini merupakan perjalanan penuh doa dan pengharapan. Jadi Doa dan Pengharapan dua kata yang akan senantiasa terpatri dalam ingatan ketika menyebut Seko. Lokasi penyerahan Alkitab adalah: Klasis Seko Padang di Eno dihadiri sekitar 300 orang lebih terdiri dari berbagai denomiasi Gereja (Gereja Toraja, Gereja Protestan Indonesia Luwu, Gereja Setia, Gereja Pantekosta). Penyerahan ini dilaksanakan tanggal 30 Oktober 2007 dan malamnya sesudah penyerahan Alkitab dilaksanakan pembinaan dan dikskusi selama 3 jam.
Penyerahan Alkitab di Seko Lemo dilaksanakan di Jemaat Rante Danga pada tanggal 2 Nopember 2007 dihadiri lebih 100 orang warga gereja dari berbagai denominasi. Sesudah ibadah dan penyerahan Alkitab dilanjutkan pembinaan dan diskusi pada malam hari. Selain itu, pada malam hari se sudah makan malam, masih ada banyak Majelis Gereja dan anggota jemaat datang berdiskusi dengan penulis tentang berbagai hal.
Salah satu hal yang amat berkesan ialah penulis yang selakigus sebagai pembicara dalam pembinaan tidak sempat ganti pakaian, sehingga tampil dengan pakaian penuh lumpur karena jalanan berlumpur sejak dari Pongkapahang hingga Rante Danga. Ganti pakaian dilakukan sesudah pembinaan dan diskusi pada malam hari jam 20.00 lewat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI