Dalam dunia pertanian, salah satu tanaman yang akhir akhir ini banyak menghasilkan pundi pundi rupiah bagi petani adalah durian. Namun tidak semua petani menikmati pundi pundi dari buah durian. Persoalannya banyak pohon durian yang tidak tumbuh sebagaimana yang diharapkan oleh petani. Jadi perlu pembenahan khususnya dalam sistem pemupukan. Hal ini diungkapkan oleh Sutimin, SE salah seorang praktisi dan pelatih pertanian organik, yang malang melintang selama puluhan tahun dalam pembinaan petani organik. Inilah salah satu teknologi pertanian yang bisa diterapkan untuk tanaman jangka panjang.
Dalam beberapa hari lalu, sejak 14-16 Juli 2025 memberikan pelatihan dalam kerangka pembenahan tanaman duria di Jawa Barat  yang selama ini banyak dikeluhkan pemiliknya karena tidak bertumbuh sebagaimana harapan.  Tahap awal adalah membuat pupuk padat organik, kemudian dibuatkan bipori untuk memasukkan pupuk padat ke dalam tanah dengan kedalaman tertentu. Ini sebagai cara memupuk tanaman durian. Jadi tidak sekedar dipupuk di atas permukaan lahan, namun akar tanaman jangka panjang ada di kedalaman tanah sehingga sistem pemupukan juga dilakukan dengan sistem biopori.
Untuk mencegah pertumbuhan gulma yang cepat diatas permukaan lahan khususnya sekitar pohon durian, maka sesudah tanah dibiarkan beberapa minggu disnari matahari, maka permukaan dapat ditutup dengan mulsa dari daun daun kering, atau bahan organik lainnya yang kering menutupi permukaan lahan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI