Mohon tunggu...
HIDINSSAPIENS
HIDINSSAPIENS Mohon Tunggu... Tim Magang Dinas Sosial Bondowoso P3AKB

Halo! Kami adalah tim magang beranggotakan enam orang yang sedang belajar dan berbagi pengalaman. Artikel ini akan mengulas berbagai program kegiatan Dinas Sosial Bondowoso P3AKB. Selamat membaca dan semoga bermanfaat!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

ODGJ dan Jembatan Sosial: Langkah Nyata Dinas Sosial Bondowoso P3AKB

28 September 2025   19:42 Diperbarui: 28 September 2025   19:42 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjemputan ODGJ di RSU dr. H. Koesnadi (Sumber: dokumen pribadi)

Penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) terlantar merupakan salah satu tanggung jawab Dinas Sosial, termasuk Dinas Sosial Bondowoso P3AKB. Pada 23 September 2025, dinas sosial menjemput dua pasien ODGJ yang telah menjalani rehabilitasi di RSU dr. H. Koesnadi. Penjemputan dilakukan oleh petugas bidang rehabilitasi sosial bersama mahasiswa magang. Upaya ini menjadi wujud peran dinas sosial sebagai penghubung antara ODGJ terlantar dan pihak rumah sakit dalam proses rehabilitasi.

Penjangkauan ODGJ biasanya dilakukan berdasarkan laporan masyarakat atau temuan langsung di lapangan. Tidak jarang, ODGJ yang memiliki KTP Bondowoso ditemukan berada di daerah lain. Dalam kasus seperti ini, dinas sosial setempat akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial Bondowoso untuk menyerahkan tanggung jawab penanganan agar pasien dapat memperoleh layanan sesuai domisili administrasinya.

Berbagai upaya ini merupakan cerminan tanggung jawab Dinas Sosial Bondowoso dalam memberikan perlindungan sosial bagi kelompok rentan. Tidak hanya memastikan ODGJ terlantar mendapat perawatan medis, tetapi juga menjamin keberlanjutan rehabilitasi hingga mereka dapat kembali ke lingkungan keluarga atau masyarakat. Hal ini menunjukkan peran dinas sosial bukan hanya sebagai penyalur layanan kesehatan, tetapi juga sebagai fasilitator integrasi sosial yang berupaya mengembalikan martabat ODGJ sebagai individu yang memiliki hak yang sama di masyarakat.

Meski demikian, upaya rehabilitasi ODGJ tidak lepas dari berbagai tantangan. Keterbatasan fasilitas, tenaga pendamping, serta stigma negatif masyarakat seringkali menjadi hambatan dalam proses pemulihan. Tidak jarang, ODGJ yang telah selesai menjalani rehabilitasi mengalami penolakan dari lingkungan sekitarnya sehingga berisiko kembali terlantar. Kondisi ini menuntut kerja sama lintas sektor, baik pemerintah, tenaga kesehatan, maupun masyarakat, agar program rehabilitasi berjalan berkesinambungan.

Ke depan, Dinas Sosial Bondowoso diharapkan dapat terus memperkuat layanan rehabilitasi sosial, termasuk peningkatan konseling, pemberdayaan keluarga, dan edukasi masyarakat untuk mengurangi stigma terhadap ODGJ. Dengan langkah tersebut, proses reintegrasi sosial dapat berjalan lebih efektif sehingga ODGJ tidak hanya pulih secara medis, tetapi juga mampu menjalani kehidupan yang lebih bermartabat di tengah masyarakat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun