Mohon tunggu...
widi admiranti
widi admiranti Mohon Tunggu... -

an ordinary housewife but will gonna be a super woman visit my blog: http://cecoretan.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Orang Indonesia Kreatif, Bung!

30 Juni 2010   14:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:11 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Wow", "Keren", "ck..ck..ck..".Ungkapan-ungkapan itulah yang tak henti-hentinya keluar dari mulut saya saat mulai masukJakarta Covention Centersampai akhirnya meninggalkan tempat tersebut. Menyambangi Pameran Pekan Kreatif Indonesia adalah agenda saya untuk mengisi akhir pekan kemarin denganmenggeretsuami tentunya.

Dibaca dari namaeventnya saja tentulah sudah terbayang di benak kita apa isi pameran itu bukan?

Berbagai macam produk-produk yang membuat decak kagum dipamerkan disini. Mulai dari mobil hemat energi yang sebelumnya sudah saya lihat talkshownya di Kick Andy malam sebelumnya, hasil pengolahan limbah sampai produknuggetdan ice creamberbahan dasar jamur.

Tentunyaeventini semakin menguatkan eksistensi bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang kreatif. Seperti misalnya di salah satuboothyang memamerkan tas-tas yang bahan dasarnya dari limbah pasta gigi yang tidak disangka ternyata pengrajinnya adalah kaum manula, atau ada juga hasil karya anak-anak SMK yang memamerkannotebookyang mereka rakit sendiri.

Namun, untuk saya pribadi, kehebatan atas kreativitas anak negeri ini terasa ada yang kurang, yaitu kurangnya kemampuan mereka untuk berkomunikasi. Jadinya, ya mayoritas hasil kreativitas itu hanya sebatas produk pajangan saja. Entah karena dalammind setpara partisipan ajang ini hanya sebagai ajang jualan semata yang kalau tertarik ada pembeli baru mereka jelaskan atau karena mereka sudah lelah karena Sabtu kemarin adalah hari kesekian mereka berpameran. Namun, apapun alasannya, tentunya informasi mengenai produk yang dibawa itu mutlak diperlukan.

Jika ditilik dari sisi harga, harga yang ditawarkanpun agak lebih mahal dibandingkan dengan pameran produk sejenis, sebut saja misalnya inacraft, ajang pameran tahunan yang dihelat untuk memamerkan produk kreatifitas. Hal ini juga yang saya dapatkan informasinya dari salah seorang teman dari Solo pemilikboothaksesoris berbahan tembaga."Pameran ini tidak terlalu banyak pengunjungnya. Antusiasmenya juga kurang. Kalau dibanding inacraft atau pameran produk kreatif tahun lalu juga bedanya jauh".Mungkin hal inilah yang mendasari para peserta untuk tidak memberikan harga yang lumayan bersahabat di kantong.

Namun, apakah produk-produk kreatif harus diasosiakan dengan harga mahal? Pertanyaan ini pun menggelitik benak saya saat saya kemarin menyambangi pameran UKM di Smesco, Gatot Subroto Jakarta Selatan. Sebagai orang yang berwiraswasta dengan batik, memang saya rajin untuk berkunjung ke pameran-pameran serupa. Tujuannya adalah sebagai referensi pribadi. Dan ternyata kenyataan mengenai harga pun diamini di ajang ini. Batik printing yang biasa dijual di pengrajin dengan harga tidak lebih dari Rp. 50.000, di sini dijual dengan harga Rp. 300.000 (baiklah.. saya mengerti, pasti alasannya karena sudah masuk tempat bagus, ber AC, dijual oleh mbak-mbak cantik denganmake upmaksimalis, ada iklannya, dsb, dsb) tapi apakah hal tersebut membuat ita harus merogih kocek sampai lebih dari 6x jika dibandingkan dengan beli langsung ke daerah asalnya?

Namun saya tetap setuju bahwa yang namanya kreatifitas memang harus dijunjung tinggi, dihargai dengan penghargaan yang pantas karena jika tidak, maka tidak ada lagi orang yang kreatif, lebih memilih menjadi plagiat dan akhirnya membuat bangsa tidak berkembang (tsaaahh.. kenapa jadi serius begini?)

Bagi saya dan suami, bangsa Indonesia tetap menjadi bangsa besar yang sangat kreatif.

Sebuah review serius dari seseorang yang suka nulis yang ga serius

Tulisan ini dapat dibaca juga di : http://cecoretan.blogspot.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun