Mohon tunggu...
Aldriyety Merdiarsy
Aldriyety Merdiarsy Mohon Tunggu... Penulis - Menulis, Puitis tapi tidak Pulpitis

Muda Berkarya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Polemik sebagai Pemantik Melek Politik dan Demontrasi sebagai Pesta Demokrasi

3 Oktober 2019   22:46 Diperbarui: 3 Oktober 2019   23:02 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Beberapa minggu terakhir situasi politik di Indonesia cukup memanas seiring dengan perjalanan dari upaya pengesahan beberapa undang - undang. Revisi Kitab Undang - Undang Hukum Pidana (RKUUHP) dan KPK adalah dua diantara yang menjadi fokus di masyarakat. Keduanya dianggap terlalu tergesa - gesa disahkan serta dikhawatirkan menimbulkan masalah di kemudian hari. UU KPK dinilai justru mengancam indepensi dan melemahkan KPK dalam memberantas korupsi di Indonesia. RKUUHP pun disebut "ngawur" salah satunya karena dianggap terlalu mengusik ranah privat seorang individu.

Ruang - ruang diskusi maupun ekspresi baik di dunia nyata maupun maya diramaikan dengan berbagai jenis penyikapan terhadap pengesahan kedua undang-undang ini.

Terlihat bahwa kebanyakan dari masyarakat cenderung tidak setuju, alhasil tagar - tagar dan diskusi dengan tema "Reformasi dikorupsi" trending di berbagai laman sosial media. Walau ada sebagian  masyarakat yang justru pro terhadap pengesahan keduanya.

Tidak terbatas cuitan di twitter, postingan di Instagram ataupun diskusi - diskusi layar kaca saja, reaksi masyarakat bahkan juga diwarnai lewat berbagai  aksi damai hingga aksi demonstrasi.  Berbagai kalangan seperti mahasiswa, buruh hingga pelajar turut hadir ke jalan menyuarakan pendapat hingga kritiknya kepada pemerintah.

Solidaritas berupa dukungan dari massa aksi yang diketahui berasal dari Hongkong juga ikut meramaikan. Kemudian membuat semakin banyak masyarakat menjadi concern terhadap permasalahan yang ada.

Pemaknaan demokrasi yang begitu terasa menjadi suatu fenomena tersendiri. Peristiwa yang menjadi momentum bagi masyarakat untuk kembali memahami dan peduli terhadap sistem kerja pemerintah dan politik.

Tidak sedikit masyarakat yang kemudian mengevaluasi para wakil rakyat dan sistem politik yang berjalan di belakangnya. Masyarakat mulai kembali ramai belajar dan mengawasi jalannya pemerintahan juga kinerja para wakilnya. Kontrol sosial terhadap penyelenggaraan negara menjadi aktif dan partisipatif karenanya.

Kejadian yang awalnya berupa Polemik ini kemudian berubah menjadi pemantik. Peningkatan kesadaran politik menjadi salah satu dampak positifnya.  Apalagi bagi generasi milenial yang dikenal tidak terlalu menyukai hal-hal yang bersifat kaku dengan persoalan politik sebagai contohnya. Namun kini hal tersebut telah berubah menjadi suatu keresahan dan fokus yang banyak diangkat oleh para pemuda. Uniknya ada sedikit perubahan tren yang terjadi.

Politik tidak lagi dikemas sebagai sesuatu yang kaku dan tabu, kreativitas generasi muda menjadikannya lebih ceria dan berwarna. Hal itu terlihat dari berbagai poster propaganda aksi yang tak jarang membuat gelak tawa. Kejadian yang kemudian dirasa akan memulai babak baru Politik di Indonesia.

Demonstrasi sebagai salah satu inti Demokrasi menjadi ruang-ruang bagi kebebasan. Lebih dari itu, bahkan kali ini Demonstrasi lebih terasa sebagai pesta demokrasi bagi masyarakat Indonesia jika dibandingkan pemilunya. Hal ini tergambarkan bagaimana antusiasme masyarakat untuk ikut hadir di ruang publik dan bergabung sebagai massa. Sangat disayangkan memang beberapa tindak represif dan kericuhan yang terjadi yang kemudian mencederai pesta-pesta demokrasi ini. Tapi tetap kepada intinya, masyarakat berbahagia merayakan kebebasan berekspresi sebagai reaksi terhadap kondisi. Begitu tumpah ruah masyarakat dengan berbagai emosi yang hadir mengekspresikan diri sebagai gambaran yang sangat sama dengan frasa "Unjuk Rasa".

Diawali dengan polemik kemudian terdapat banyak hikmah yang justru terjadi di  masyarakat. Selanjutnya adalah tantangan bagaimana memanfaatkan situasi dan kondisi untuk bisa terus mendukung iklim politik di Indonesia ke arah yang lebih baik. Yaitu dengan memaksimalkan partisipasi aktif masyarakat dalam mengawal dan mengisi demokrasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun