Mohon tunggu...
Murel Karlo Akarialdo
Murel Karlo Akarialdo Mohon Tunggu... Jurnalis - Amateur Blogger
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bercerita tentang keseharian yang dijadikan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bangkit dari Keterpurukan, Solidaritas Masyarakat Menjadi Kekuatan Hadapi Pandemi

27 Juli 2021   21:02 Diperbarui: 27 Juli 2021   21:10 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Warga Indonesia sudah mulai kewalahan menghadapi dampak pandemi yang begitu dahsyat. Kesehatan menjadi barang mahal, ekonomi merosot, dan keluarga miskin bertambah. Apalagi, Indonesia tengah menghadapi gelombang kedua Covid-19.

Di sisi lain, pademi ini telah menumbuhkan rantai solidaritas di tengah masyarakat. Kekuatan sosial warga Indonesia nampaknya bisa jadi kekuatan untuk menuntaskan pandemi.

Tak dimungkiri, lonjakan kasus Covid-19 semakin mengguncang masyarakat. Survei Litbang Kompas pada Juli 2021 menunjukkan bahwa saat ini merupakan titik terendah kerentanan masyarakat, dari sisi kapital ekonomi dan psikososial.

Hampir 80% responden mengatakan penghasilan rumah tangga mereka berkurang. Mereka yang paling terdampak adalah pekerja sektor informal, pekerja mandiri, dan pengusaha UMKM. Mereka pun terpaksa menguras tabungan, menjual barang, mencari penghasilan tambahan, bahkan berutang.

Kondisi psikososial masyarakat pun semakin rapuh. Hasil survei tersebut memperlihatkan penurunan yang signifikan. Masyarakat "optimis" yang memiliki kesiapan diri dan antusiasme melawan pandemi hanya 30,3%. Jumlah ini lebih rendah dari survei sama pada Desember 2020.

Sementara itu, persentase kelompok masyarakat yang merasa gamang pun meningkat jadi 39,6% pada Juli 2021. Artinya telah terjadi pergeseran pola psikososial yang menuju ke arah pesimisme.

Kendati demikian, sebenarnya banyak kalangan menggaungkan optimisme ke tengah masyarakat. Pemerintah pun terus menggenjot semangat warga untuk tetap tegar melawan pandemi.

Ketua DPR RI Puan Maharani, misalnya, kerap mendorong iman dan imun sebagai kunci dalam menghadapi kondisi pandemi. Dalam banyak kesempatan Puan pun mengajak segenap warga Indonesia untuk tetap optimis dan bergotong-royong agar bisa segera keluar dari krisis ini.

Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko pernah menyerukan agar masyarakat tidak terlalu pesimistis dan meragukan kemampuan Indonesia untuk keluar dari krisis akibat pandemi Covid-19. Sebaliknya, ia mendorong warga untuk menyatukan daya dan kekuatan mencari solusi di masa sulit ini.

Membangun solidaritas

Kondisi sebagian warga boleh jadi merosot cukup tajam, tetapi solidaritas masyarakat Indonesia memang sudah mendarah daging. Pandemi nyatanya mampu mendorong kalangan masyarakat untuk saling membantu sesamanya. Pada pemberitaan tercatat berbagai aksi masyarakat dalam membantu penanggulangan Covid-19.

Aksi solidaritas, di antaranya, datang dari sekelompok masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Solidaritas Sejuta Tes Antigen untuk Indonesia. Kelompok ini memberikan layanan peminjaman tabung oksigen gratis untuk pasien Covid-19 yang berada di kawasan Jabodetabek.

Di Yogyakarta, dokter-dokter bergerak bersama memberikan jasa konsultasi kesehatan gratis untuk pasien isolasi mandiri secara daring. Lalu, ada pula anak-anak muda Jakarta yang berinovasi membuat platform subsidi silang bernama Bagirata.

Platform yang dibuat sejak Maret 2020 itu bertujuan membantu kondisi finansial para pekerja yang terkena dampak ekonomi di tengah ketidakpastian pandemi. Mereka memfasilitasi proses redistribusi kekayaan ke pekerja yang terdampak agar mencapai dana minimum yang dibutuhkan.

Sederet contoh nyata tersebut menguatkan survei yang menyatakan bahwa solidaritas masyarakat di masa pandemi cukup tinggi. Berdasarkan survei Litbang Kompas, sebanyak 61,4% responden menyatakan aktif memberikan bantuan makanan untuk kebutuhan tetangganya yang isolasi mandiri.

Tak hanya itu, 56,5% warga membantu menyediakan fasilitas ketika ada yang terkena Corona, sedangkan 68,1% memberikan bantuan informasi kesehatan dan akses perawatan. Sementara itu, sejumlah 90,8% warga saling berbagi informasi dan mengingatkan untuk menjalankan protokol kesehatan.

Warga Indonesia memang memiliki tingkat kepedulian yang relatif tinggi dibandingkan negara lain untuk urusan kepedulian sesama manusia. Dalam laporan Charities Aid Foundation (CAF) World Giving Index 2018, Indonesia menduduki peringkat teratas dalam frekuensi sumbangan aktivitas kerelawanan.

Aksi solidaritas warga Indonesia memang patut diacungkan jempol. Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan bahwa gelombang aksi solidaritas yang melintasi sekat-sekat perbedaan merupakan harapan dan kekuatan baru dalam menghadapi pandemi Covid-19.

"Ini sekaligus menegaskan bahwa kebersamaan dan budaya gotong royong masih hidup di tengah masyarakat kita," kata dia.

Sementara itu, dalam keterangan resminya, Puan Maharani pun turut mengapresiasi solidaritas di kalangan masyarakat yang terus bermunculan dalam upaya bersama penanganan Covid-19. Meski demikian, dia mengingatkan agar pemerintah mengimbanginya dengan kebijakan yang pro-rakyat.

"Ini semangat yang harus diapresiasi dan dijaga. Pemerintah harus mengimbanginya lagi dengan kebijakan yang makin berpihak pada sebesar-besar keselamatan rakyat," ucap Puan.

Dia juga mengingatkan bahwa perpanjangan PPKM Level 4 ini  harus benar-benar dimanfaatkan sebagai momentum untuk mengerem laju kasus Covid-19 serta mencegah sebanyak mungkin kematian akibat wabah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun