Mohon tunggu...
Aldo Aditya Putra
Aldo Aditya Putra Mohon Tunggu... Lainnya - Bekerja di PT Satu Dunia Utama

membaca buku dan bermain musik piano

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Beradaptasi pada Perubahan Perilaku Konsumen Setelah Pandemi COVID-19 Di Era Digital

6 November 2023   19:34 Diperbarui: 6 November 2023   19:44 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

ISU

Pandemi COVID 19 telah mengubah perliaku konsumen domestik maupun dunia secara signifikan di berbagai aspek kehidupan. Penting bagi perusahaan untuk memahami perubahan-perubahan ini dan beradaptasi dengan cepat untuk memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen pasca-pandemi. Penyesuaian strategi pemasaran, pengembangan produk dan pelayanan pelanggan adalah kunci untuk menjawab perubahan ini dengan bijak. Konsumen saat ini, ingin sekali memenuhi kebutuhannya dengan instan dan cepat. Masyarakat yang dulunya bebas beraktivitas di waktu pandemi menjadi terbatas. Aktivitas yang dilakukan secara langsung pun akhirnya dilakukan online. Perilaku ini tidak hanya berdampak pada barang yag dibeli, tetapi juga dalam proses mencari produk, memesan dan mengambil keputusan dalam pembelian.

Dapat dikatakan bahwa dalam kurun waktu 2 tahun hidup di dalam keadaan pandemi Covid-19 perilaku konsumen berubah cukup signifikan. Perubahan tersebut membentuk kebiasaan baru di dalam kegiatan sehari-hari konsumen. Hal ini secara tidak langsung menuntuk perusahaan pemiliki produk atau jasa harus menyesuaikan dan adaptif dengan segala perubahan yang terjadi sewaktu-waktu. Khususnya di era digital saat ini, dengan masifnya inovasi di bidang digital adalah contoh nyata bahwa konsumen dapat dengan cepat dan tepat menangkap apa yang sedang dibutuhkan saat itu juga. Ini mengartikan bahwa perusahaan harus lebih efisien dan efektif dalam mengerti kemauan konsumen-konsumennya. Beberapa perubahan yang terlihat signifikan adalah sebagai berikut:

  • Peningkatan pembelian digital Online. Pandemi mempercepat pertumbuhan market place ataupun e-commerce karena banyak konsumen beralih dari pembelian langsung offline ke online untuk menghindari kontak fisik dan kerumunan
  • Meningkatnya perhatian kebersihan dan keselamatan. Konsumen lebih sensitif terhadap kebersihan dan keselamatan produk atau jasa. Mereka cenderung memiliki merek yang memiliki komitmen terhadap kebersihan
  • Perubahan dalam kebiasaan makan. Banyak konsumen mulai memasak di rumah dibanding diluar dan memperhatikan nutrisi makanannya
  • Meningkatnya dukungan terhadap bisnis Lokal. Tanpa kita pungkiri bahwa pandemi membuat bisnis besar ataupun kecil anjlok. Keikutsertaan konsumen dalam dukungan pada bisnis lokal (kecil) membuat penjualan atau ketertarikan konsumen pada produk-produk lokal meningkat.
  • Fleksibilitas dalam pekerjaan. Konsumen saat ini banyak bekerja dari rumah dan membutuhkan produk atau layanan yang mendukung gaya hidup yang lebih fleksibel. Konsumen yang bekerja dari rumah pun cenderung lebih banyak menghabiskan waktu belanja online.
  • Peningkatan kesadaran Lingkungan. Pandemi telah meningkatkan kesadaran akan keterkaitan manusia dengan alam atau lingkungan. Perusahaan bisa membuat narasi praktik ramah lingkungan untuk meningkatkan keputusan pembelian pada konsumen agar memilih produk atau jasanya.
  • Mengutamakan kebutuhan dibanding keinginan. Pandemi Covid-19 turut mengubah perilaku konsumen yang berkaitan dengan finansial. Pembiayaan kebutuhan konsumen saat pandemi fokus akan kebutuhan sehari-hari, kebiasaan ini mengubah konsumen setelah pandemi sehingga konsumen lebih sadar akan biaya kesehatan, tabungan dan investasi

TEORI

Perilaku Konsumen. Konsumen membuat keputusan pembelian berdasarkan pada kepuasan dan manfaat yang mereka dapat dari produk atau jasa yang ditawarkan. Para pemasar harus mempelajari perilaku konsumen karena sebuah perusahaan akan dapat mencapai tujuannya bila dapat memahami kebutuhan dan keinginan konsumen dan mampu memenuhinya dengan cara yang lebih efisien dan efektif dibanding pesaing. Perilaku Konsumen menurut David L Loudon (1984) adalah sebgai proses pengembalia keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam proses mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang-barang dan jasa. Perilaku konsumen menyoroti perilaku individu dan rumah tangga. Dalam mengamati perilaku konsumen, yang dapat diamati adalah jumlah barang, kapan, dengan siapa, oleh siapa, bagaimana proses konsumesi dan nilai-nilai yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen antara lain:

  • Sosial / Budaya

Sosial berhubungan dengan wilayah yang berfungsi sebagai penjaga ketertiban kehidupan sosial sedangkan budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras dan wilayah geografis. Pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen yang tersusun secara hierarkis dan para anggotanya menganut nilai, minat dan perilaku yang serupa

  • Personal / Individu

Gaya hidup adalah cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana seseorang menghabiskan waktu mereka, apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya dan apa yang mereka pikirkan penting dalam lingkungannya dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia di sekitarnya (Sutisna, 2002)

  • Psikologis

Motif: kebutuhan yang memadai untuk mendorong seseorang bertindak

Persepsi: proses yang digunakan oleh individu untuk memilih, mengorganisasikan dan meninterprtasikan masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti

  • Marketing Stimulus

Periklanan, Promosi Penjualan, Personal Selling dan PR

Ada beberapa perubahan dalam perilaku yang bersumber pada nilai-nilai, norma, ide-ide, harapan dan ujud nyata dari lingkungan budaya secara luas. Lingkungan budaya ini adalah salah satu faktor yang paling mendasar dan sangat kental dengan perilaku manusia, meski masih ada faktor lingkungan lainnya. Menurut Gagne (1985) menyatakan bahwa belajar merupukan sekumpulan proses yang bersifat individual, yang mengubah stimuli lingkungan seseorang ke dalam sejumlah informasi yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil belajar. Dalam pemasaran, lingkungan tersebut terdiri dari lingkungan budaya, ekonomi, politik dan teknologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun