Dan saat itu terjadi, kadang sulit untuk menerima kalau respon kita tidak dipengaruhi oleh keadaan sekitar.
...
Harus diakui, kepercayaan bahwa respon kita tidak diatur oleh keadaan akan cukup sulit untuk diterima awalnya. Terutama karena di sekitar kita banyak orang yang jatuh pada keadaannya sekarang bukan karena pilihan mereka, tapi karena lingkungan menjatuhkan mereka, sekeras apapun mereka mencoba melawan hal tersebut.
Tapi kata kuncinya disini adalah respon.
Dunia tidak akan selamanya memberikan kita apa yang kita mau. Kadang kita akan diberikan musibah seperti penyakit, masalah keuangan, kesenjangan hubungan, dan seterusnya. Hal - hal tersebut pasti akan mempengaruhi kita, baik secara fisik maupun perasaan.
Tapi kita masih bisa memilih respon kita terhadap musibah-musibah yang datang.
Kita bisa memilih bagaimana musibah akan mengafeksi kita. Apakah ketika musibah datang kita akan meresponnya dengan marah dan menyalahkan keadaan? Pasrah dan teragitasi terhadap apa yang sudah jatuh pada kita? Atau kita meresponnya dengan tenang? Menyadari bahwa tidak semuanya bisa dikendalikan oleh kita?
Kita bisa memilih untuk membiarkan musibah mengubah cara diri kita merespon. Atau, kita bisa memilih untuk tidak dikendalikan oleh musibah ini, dan memilih untuk tetap memberi respon yang sejalan dengan kepercayaan dan prinsip dasar kita.
Musibah bisa datang kapanpun dan mengambil apapun dari kita. Kecuali satu hal: Kebebasan kita dalam merespon.
Bagaimana dengan orang -- orang yang lahir dalam keadaan kurang beruntung, yang sekeras apapun mereka bekerja, tidak mudah mencapai posisi yang lebih baik dari keadaan mereka sekarang?
Dunia itu tidak adil. Proporsi rezeki yang diberikan pada setiap orang ketika mereka lahir adalah faktor besar terhadap keberhasilan mereka mencapai sesuatu yang lebih di dunia.Â