Mohon tunggu...
Aldira PutriPaundria
Aldira PutriPaundria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro

Merupakan mahasiswa Universitas Diponegoro dengan prodi S1 Ilmu Hukum dan sedang dalam masa pembelajaran peminatan bidang hukum. Segala kasus yang terjadi di masyarakat sangat menarik untuk menjadi suatu bahan diskusi dengan melihat dari kacamata hukum

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mahasiswa KKN Tim II Undip Edukasi Warga Sekaligus Bagikan Tablet Penambah Darah Kepada Ibu Hamil

14 Agustus 2022   00:06 Diperbarui: 2 September 2022   16:42 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama Kader FKK Tinjomoyo/Dokumentasi pribadi

"Prevalensi stunting tahun 2022 harus turun setidaknya 3% melalui konvergensi program intervensi spesifik dan sensitif yang tepat sasaran, serta didukung data sasaran yang lebih baik dan terintegrasi, pembentukan TPPS dan (penguatan) tingkat implementasinya hingga di tingkat rumah tangga melalui Posyandu," tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin saat memimpin Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Pusat di Istana Wapres, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 6 Jakarta Pusat, Rabu (11/05/2022).

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun.

Stunting pada anak memang harus menjadi perhatian dan diwaspadai. Kondisi ini dapat menandakan bahwa nutrisi anak tidak terpenuhi dengan baik. Jika dibiarkan tanpa penanganan, stunting bisa menimbulkan dampak jangka panjang kepada anak. Anak tidak hanya mengalami hambatan pertumbuhan fisik, tapi nutrisi yang tidak mencukupi juga memengaruhi kekuatan daya tahan tubuh hingga perkembangan otak anak.

Brosur pengetahuan stunting/Dokumentasi pribadi
Brosur pengetahuan stunting/Dokumentasi pribadi

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) menunjukkan angka yang cukup menggembirakan terkait masalah stunting. Angka stunting atau anak tumbuh pendek turun dari 37,2 persen pada Riskesdas 2013 menjadi 30,8 persen pada Riskesdas 2018. Meski tren stunting mengalami penurunan, hal ini masih berada di bawah rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu kurang dari 20 persen. Persentase stunting di Indonesia secara keseluruhan masih tergolong tinggi dan harus mendapat perhatian khusus.

Berdasarkan survey di Kelurahan Tinjomoyo, anak yang mengalami stunting adalah sekitar 13 anak. Kemudian ini seharusnya menjadi perhatian khusus agar sang anak dapat kembali mendapatkan nutrisi yang lebih cukuo dari sebelumnya.

Maka dari itu Mahasiswa KKN Tim II Undip Tahun 2022 turut membantu memberikan edukasi kepada warga Tinjomoyo pada 28 Juli 2022 sekaligus memberikan tablet penambah darah untuk ibu hamil di beberapa wilayah Tinjomoyo. Pemberian tablet ini dilakukan dengan salah satu kader FKK di kelurahan Tinjomoyo.

Program ini sekaligus menjadi salah satu program multudisiplin yang dilaksanakan di Kelurahan Tinjomoyo yang memiliki visi misi pada pemenuhan SDGs Poin atas dasar Pencegahan Stunting. Sebagaimana program yang telah dilaksanakan dengan harapan seluruh masyarakat mengerti pentingnya menjaga kesehatan dan pemenuhan nutrisi terhadap ibu hamil serta memperhatikan kecukupan gizi pada anak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun